Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana upaya Pemerintah Provinsi Bali dan pemangku kepentingan lokal dalam memajukan Arak Bali sebagai alat gastrodiplomasi untuk menembus pasar internasional. Dengan menggunakan teori City Branding sebagai kerangka analisa, penelitian ini menunjukkan bagaimana Bali telah membangun identitas daerah yang kuat dan mengomunikasikan keunikan serta budayanya guna mendapatkan pengakuan global. Penelitian ini menemukan bahwa adanya perlindungan hukum dan peningkatan kapasitas yang difasilitasi oleh peraturan daerah telah memberdayakan petani serta para pelaku industri Arak Bali untuk meningkatkan kualitas, memenuhi standar ekspor dan mendapatkan keuntungan secara ekonomi. Sementara itu, pemasaran yang inovatif, penyelenggaraan serta turut menghadiri berbagai acara, dan kolaborasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali dan pemangku kepentingan lokal telah meningkatkan persepsi terhadap Arak Bali baik di dalam maupun luar negeri. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui kajian literatur, media, dan hasil wawancara langsung dengan pemangku kepentingan lokal. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan strategi terpadu City Branding dan gastrodiplomasi telah secara efektif mempromosikan Arak Bali dan identitas Bali secara global sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat lokal yang berkecimpung di industri Arak Bali. Hal ini menunjukkan bagaimana promosi strategis aset lokal dapat meningkatkan soft power suatu destinasi dan membuka peluang bagi pariwisata, perdagangan, dan pertukaran budaya.

Kata Kunci: Industri Arak Bali, Bali, City Branding, Gastrodiplomasi, Keterlibatan Pemangku Kepentingan, Pemerintah Provinsi, Identitas Budaya