Pola komunikasi organisasi yang tepat memainkan peran penting dalam meningkatkan hubungan interaksi antar anggota dan mengatasi berbagai tantangan komunikasi. Organisasi di berbagai belahan dunia, termasuk PT High Side Indonesia, berhadapan dengan tantangan komunikasi yang semakin kompleks dan beragam. Pola komunikasi yang kurang tepat dapat menghambat interaksi di dalam perusahaan, berpotensi mempengaruhi kinerja karyawan, dan akhirnya, merugikan produktivitas perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi organisasi dalam meningkatkan hubungan interaksi antar karyawan di PT High Side Indonesia. Adapun metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pola komunikasi menurut Joseph A. DeVito, dimana terdapat lima pola komunikasi meliputi jaringan rantai (chain), jaringan Y, jaringan roda (Wheel), jaringan lingkaran (circle), jaringan semua saluran (all channel). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi melalui jaringan lingkaran (circle) dan pola komunikasi melalui semua saluran (all channel) menjadi yang paling mendominasi digunakan oleh PT High Side Indonesia dalam meningkatkan hubungan interaksi antar karyawan dari semua department. PT High Side Indonesia juga menggunakan pola komunikasi jaringan roda (wheel) untuk meningkatkan interaksi antar karyawan, terutama dalam tim penjualan, melalui kegiatan morning briefing. Namun, pola komunikasi rantai (chain) dan jaringan Y ternyata kurang efektif dalam memperkuat interaksi antar karyawan di perusahaan ini.

Kata Kunci: Pola komunikasi organisasi, interaksi antar karyawan, PT High Side Indonesia