Penelitian ini membahas peran International Organization for Migration dalam mengatasi kasus human trafficking terhadap Pekerja Migran Indonesia. Pada tahun 2020 pandemi Covid-19 berdampak kepada perekonomian seluruh pekerja migran, faktor ekonomi merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya human trafficking. Dalam tiga tahun terakhir kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin meningkat terutama menimpa Pekerja Migran Indonesia. Pelaku memanfaatkan kerentanan yang ditimbulkan oleh Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui sejauh mana peran International Organization for Migration serta kendala dan tantangan yang dihadapi International Organization for Migration dalam mengatasi masalah human trafficking di Indonesia. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif analisis. Selain itu, pendekatan yang digunakan adalah Neoliberalisme, teori peran organisasi internasional, serta human trafficking. Sebagai organisasi internasional antar pemerintah (IGO), International Organization for Migration telah menjalankan perannya sebagai instrumen, wadah, dan aktor dalam mengatasi masalah human trafficking di Indonesia melalui upaya-upaya, seperti mencegah human trafficking melalui kampanye dan sosialisasi tentang bahaya
human trafficking. Kemudian menerbitkan laporan-laporan tentang human trafficking yang nantinya dijadikan panduan bagi para pemangku kepentingan. Selanjutnya International Organization for Migration juga memberikan bantuan perlindungan kepada korban human trafficking, dan membantu proses penindakan hukum bagi pelaku human trafficking. Namun, upaya-upaya yang dilakukan International Organization for Migration belum optimal karena terkendala berbagai faktor, seperti tumpang tindihnya regulasi, keterbatasan peran aparat penegak hukum, perbedaan pemahaman tentang human trafficking di antara pemangku kepentingan.

Kata kunci: International Organization for Migration, Human trafficking, Covid-19, PMI