Latar Belakang: Hubungan yang akrab antara orang dewasa dengan anak tentu saja dapat memberi pengaruh yang positif. Selain itu hubungan akrab dapat menciptakan kedekatan antara orang dewasa khususnya orang tua dengan anak juga dapat menciptakan komunikasi yang baik. Komunikasi dua arah yang terjalin antara orang tua dan anak akan dikatakan berhasil jika terjadinya timbal balik diantara keduanya. Masalah keterlambatan bicara yang terjadi pada anak atau yang sering disebut speech delay merupakan masalah yang cukup serius yang harus segera di tangani oleh para orang tua karena merupakan salah satu penyebab gangguan yang sering ditemukan pada anak. Speech delay (keterlambatan bicara) dapat diketahui dari ketepatan penggunaan kata yang dapat ditandai dengan pengucapan kata yang kurang jelas dalam melakukan komunikasi dan dapat menggunakan bahasa isyarat, sehingga orang lain khususnya orang tua tidak dapat memahami apa yang anak inginkan, walaupun anak paham apa yang orang lain bicarakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi dua arah yang terjalin antara orang dewasa dengan anak yang mengalami speech delay melalui Metodologi Penelitian kualitatif. Subjek dari penelitian ini merupakan anak laki-laki berusia tiga tahun dua bulan yang dinyatakan Speech Delay (keterlambatan bicara) pada usia dua tahun. Hasil Penelitian adalah komunikasi dua arah yang menggunakan teori model komunikasi yang dikemukakan Wilbur Scramm antara orang dewasa dengan anak yang mengalami speech delay (keterlambatan bicara) melalui pendekatan hubungan akrab : closeness atau kedekatan, openness atau keterbukaan, trust atau rasa percaya, affection atau kasih sayang dan mutuality atau kebersamaan. Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan baru untuk akademi dan praktisi mengenai komunikasi dua arah.

Kata Kunci : Komunikasi Dua Arah, Hubungan Akrab, Speech Delay (Keterlambatan Bicara)
Daftar pustaka: 26 buku, 6 jurnal, 2 website, 1954 s.d 2019