Kopi menjadi salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia di bidang non migas. Begitu pentingnya komoditas kopi, Presiden Jokowi mendorong agar pemerintah melakukan ekspansi pasar, dimana Mesir merupakan pangsa pasar kopi yang cukup menjanjikan. Hambatan dan tantangan seperti kurangnya fasilitas dan dukungan bagi para petani kopi, tingginya persaingan, kurangnya pengetahuan eksportir, minimnya akses kepada loyal buyer, serta tingginya biaya tarif dan non tarif mewarnai perjalanan diplomasi ekonomi Indonesia Mesir pada periode 2014-2020. Kerangka riset diplomasi ekonomi pada penelitian ini untuk menganalisis bentuk diplomasi kopi pemerintah Indonesia dalam menstimulus ekspor kopi ke Mesir. Penelitian ini menemukan bahwa KBRI Kairo sebagai economic salesmanship berhasil mempromosikan kopi Indonesia di Mesir pada periode 2014-2020, dengan penguasaan pangsa pasar kopi Mesir pada periode tersebut. Upaya networking dibangun dengan para loyal buyer dan eksportir Indonesia melalui berbagai forum bisnis. Akan tetapi, regulation management pada periode 2014-2020 belum membuahkan hasil untuk menginisiasi penandatanganan perjanjian dagang Indonesia - Mesir. Hal ini dikarenakan pada periode tersebut ekonomi Mesir berada pada masa krisis. Sedangkan image branding kopi robusta berhasil menarik minat masyarakat Mesir, hanya saja belum maksimal. Hal ini dikarenakan bentuk promosi kopi Indonesia belum optimal, sehingga diperlukan kajian lebih lanjut dalam penerapan image branding produk kopi Indonesia.

Key words: Diplomasi ekonomi, komoditas kopi, Indonesia – Mesir