Laut China Selatan memiliki arti penting dan strategis bagi Indonesia khususnya perairan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan. Dinamika dan sengketa antar negara di kawasan Laut China Selatan berdampak kepada Indonesia, khususnya di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 711 terhadap delimitasi Zone Ekonomi Eksklusif Indonesia. Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) merupakan mitra strategis Indonesia dalam kerja sama pembangunan maritim dan perikanan, sekaligus merupakan dua kekuatan besar yang sangat berpengaruh di kawasan Laut China Selatan. Rivalitas Amerika Serikat dan RRT mempengaruhi strategi diplomasi Indonesia dalam mengamankan kepentingan nasionalnya di kawasan. Tesis ini bertujuan untuk mengindentifikasi diplomasi kementerian teknis di Indonesia, yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan, dalam mengamankan kepentingan nasional Indonesia di WPP 711 serta dampak dari diplomasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki peran penting dalam diplomasi Indonesia, khususnya dalam mengamankan kepentingan nasional Indonesia di perairan WPP 711. Diplomasi KKP dalam periode 2014-2021 memberikan dampak positif terhadap terjaganya kepentingan nasional Indonesia di WPP 711. Sinergi dan koordinasi antara Kementerian Luar Negeri dan KKP serta instansi/lembaga terkait lainnya merupakan kunci dalam menjalankan diplomasi pengamanan kepentingan nasional di WPP 711.

Kata kunci: Diplomasi, Kepentingan Nasional, Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 711, Laut Natuna Utara, Laut China Selatan