Bahwa nilai-nilai Sufistik dalam perencanaan dan pembangunan Masjid Suciati Saliman terpantul dari arsitektur dan bentuk fisik bangunan yang ada. Produk seni - termasuk arsitektur, khususnya desain arsitektur masjid ini yang bernilai tinggi dan dihargai serta dihormati oleh masyarakat selalu bersumber dari adanya peran kesadaran atau nilai-nilai Sufistik dalam perencanaan dan penciptaannya, yang pada gilirannya menyebabkan para pengamat terbangkitkan kesadaran atau nilai-nilai luhur batinnya. Dalam hal desain kearsitekturan nilai-nilai Sufistik dapat menyertai seorang arsitek saat dia menyiapkan perencanaan produk arsitekturnya yang dalam hal ini adalah sebuah masjid, yang pada gilirannya membangkitkan pengalaman dan kesadaran spiritual yang sama di kalangan pengamat dan pemakai hasil produk tesebut itu sendiri. Jenis kesadaran dan nilai-nilai Sufistik dideskripsikan sebagai berbagai perasaan, intuisi getaran halus, yang dalam studi ini antara lain: Tauhid (Unity, KeEsaan), Isqh (Cinta), Mizan (Balance, keseimbangan), Tawadu (humility, kerendahan hati), dan lainnya. Kesadaran Sufistik tidak hanya menghadirkan ketenangan dan perasaan damai dalam kehidupan tetapi juga membawa intuisi kreatif dan kemampuan melangkah aktif menghasilkan hasil karya yang terbaik. Dalam penelitian atas arsitektur Masjid Suciati Saliman ini, penulis menemukan adanya niat, perencanaan, dan pelaksanaan yang disertai hadirnya kesadaran atau nilai- nilai Sufistik dalam diri pemilik dan arsiteknya sendiri sehingga berhasil menghadirkan nuansa kedamaian, keindahan, mendekati perasaan seperti bila kita berada di Al Masjid an Nabawi yang menjadi model dan inspirasi pembangunannya, Hasil penelitian dituangkan dalam tujuh (7) pola atau organisasi pengamatan untuk menentukan apakah sebuah karya masjid telah atau bisa membangkitkan dan membuat keberadaan masjid memiliki nuansa kesadaran Sufistik. Desain masjid yang Sufistik dapat berkontribusi membangkitkan perilaku menemukan kebenaran Illahi, penuh damai, bertoleranasi, dan membangkitkan karakter positif dalam individu maupun kelompok seperti yang diajarkan oleh para cendekiawan Muslim Indonesia maupun lainnya. Metode riset yang diterapkan berupa sebuah studi kualitatif dan merupakan sebuah studi kasus.

Kata-kata kunci: Sufisme, masjid, masjid Suciati Saliman