Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan penelitian dengan melakukan analisis bibliometrik terhadap penelitian komunikasi politik yang diakreditasi oleh Scopus dan melakukan perbandingan antara Indonesia dan penelitian global. Tujuan penelitian ini adalah: (1) memperoleh gambaran penelitian komunikasi politik melalui analisis bibliometrik terhadap kinerja penelitian, memetakan struktur pengetahuan, jejaring sosial dalam bidang tersebut, dan (2) membandingkan penelitian yang berafiliasi dengan Indonesia dengan penelitian global. Metodologi penelitian: Terdiri dari empat tahap, yaitu menentukan ruang lingkup dan tujuan, memilih teknik analisis bibliometrik, mengumpulkan data bibliometrik, dan melakukan analisis. Sebanyak 2.000 dokumen dianalisis menggunakan aplikasi Bibliometrix. Hasil penelitian: Temuan menunjukkan bahwa Journal of Political Communication, Journal of Communication, dan European Journal of Communication adalah sumber jurnal yang paling relevan dalam penelitian komunikasi politik. Beberapa peneliti terkemuka dalam bidang ini adalah Frank Esser, Claes H de Vreese, Jay Blumler, Shanto Iyengar, dan Andreu Casero-Ripollés. Publikasi yang berpengaruh termasuk "The Third Age of Political Communication: Influences and Features" dan "Mediatization of Politics: A Challenge for Democracy?". Analisis pemetaan keilmuan menunjukkan bahwa media sosial dan Twitter adalah topik dominan dalam penelitian komunikasi politik. Kolaborasi antara peneliti yang produktif terbukti akan meningkatkan produktivitas dan relevansi. Penelitian yang berafiliasi dengan Indonesia mencakup 41 publikasi yang terdiri dari 112 peneliti, dengan tiga peneliti menunjukkan produktivitas cukup tinggi. Namun, penelitian yang berafiliasi dengan Indonesia belum mencapai pengaruh signifikan dibandingkan dengan penelitian dari negara maju namun cukup baik dibandingkan dengan negara periferi lainnya. Untuk meningkatkan produktivitas dan relevansi, diperlukan pembentukan jaringan kolaboratif, eksplorasi topik-topik yang sedang berkembang, dan penargetan pada jurnal-jurnal bergengsi. Kolaborasi dengan peneliti dari negara inti dan eksplorasi alternatif penerbitan direkomendasikan. Kesimpulan: Diperlukan upaya bersama untuk mengatasi dinamika inti-periferi dan meningkatkan profil penelitian dari para peneliti Indonesia dalam bidang komunikasi politik dengan harapan mendorong dialog global yang lebih inklusif dan berdampak dalam penelitian komunikasi politik.

Kata Kunci: Analisis meta, analisis bibliometrik, komunikasi politik, Scopus, kinerja penelitian, peneliti berpengaruh, publikasi berdampak, pemetaan pengetahuan, penelitian komunikasi politik Indonesia.