Program Desa Cerdas (Smart Village) merupakan ikhtiar yang dilakukan oleh Kementerian Desa PDTT untuk melakukan pembangunan desa berkelanjutan dengan cara memanfaatkan teknologi dan informasi. Desa Selowogo yang terletak di Situbondo menjadi salah satu desa penerima program Smart Village yang akan dibangun oleh pemerintah. Berangkat dari fakta tersebut peneliti ingin memahami secara mendalam bagaimana strategi komunikasi pembangunan dalam program Smart Village di Desa Selowogo. Penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan bangsa, antara idealitas dan realitas antara yang diinginkan oleh pemerintah dengan kenyataan yang terjadi di Selowogo. Penelitian ini menggunakan dua teori “Difusi inovasi” untuk menjawab bagaimana strategi yang dilakukan pemerintah untuk menawarkan gagasan Smart Village sebagai inovasi yang dibutuhkan Masyarakat. Kedua analisis “Elaboration Likehood Model” untuk menjawab cara masyarakaat Selowogo memproses informasi tentang Desa Cerdas yang disosialisasikan oleh pemerintah. Hasil penelitian ini ditemukan; Pertama, Strategi komunikasi pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat dalam program ini di Desa Selowogo dengan menawarkan sebuah inovasi berupa ide, barang atau hal lainnya untuk menjawab kebutuhan, masalah serta pengembangan potensi Desa Selowgo. Kedua, Informasi, ide pokok, output atau pengetahuan yang fundamental seputar Desa Cerdas tidak sepenuhnya dimengerti oleh masyarakat Selowogo, sebab itulah perubahan yang dilakukan hanya bersifat sesaat. Hal itu disebabkan oleh 1) Masyarakat kurang memiliki pengetahuan teknologi informasi, sehingga minim motivasi untuk melahirkan respon positif; 2) Kurang memahami manfaat IT terhadap pengembangan masyarkat, sehingga tidak memiliki kesadaran untuk berubah; 3) dan terjadinya konflik interest antara keinginan pusat dengan sudut pandang masyarakat.

Kata Kunci: Strategi, Komunikasi, Pembangunan, Desa Cerdas, ELM