Gerakan Muda FCTC dan Pengelolaan Transmedia
Gerakan Muda FCTC adalah gerakan sosial baru yang digerakkan para anak muda dengan tujuan menggalang dukungan masyarakat dari berbagai kota di Indonesia agar pemerintah menandatangani Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) atau Konvensi Pengendalian Tembakau. Tujuan ditandatangani traktat perjanjian internasional ini demi melindungi generasi masa kini dan mendatang dari dampak konsumsi rokok dan paparan asapnya.
Sesuai dengan ciri gerakan sosial baru, Gerakan Muda FCTC ini mengenal adanya identitas kolektif dan aksi kolektif yang dibentuk sejak mereka mengikuti pelatihan Pembaharu Muda sebagai pembekalan sebelum memulai gerakan itu sendiri. Gerakan sosial ini terutama mengandalkan kerja internet. Menurut Manuel Castell, adanya internet membuat gerakan yang semula berakar di ruang kota berlanjut ke ruang bebas internet. Mereka berjejaring tanpa membutuhkan pertemuan kelompok secara fisik tapi tetap menjalankan fungsi koordinasi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yakni pengumpulan data diperoleh melalui observasi dan wawancara anak muda yang menjalankan Gerakan Muda FCTC. Analisis yang digunakan adalah identitas kolektif, aksi kolektif sesuai dengan ciri gerakan sosial baru, serta konsep pengorganisasian medianya. Dalam konsep Sasha Costanza-Chock, Gerakan Muda FCTC ini benar-benar memanfaatkan semua platform itu untuk menyampaikan aspirasi gerakan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana Gerakan Muda FCTC ini bekerja secara simultan sebagai aksi gerakan yang dilakukan bersamaan maupun sebagai individu pelaku gerakan. Dalam praktik gerakan itu, Gerakan Muda FCTC benar-benar memanfaatkan semua platform media sosial untuk berkomunikasi di antara mereka serta menyampaikan kampanye mereka dan secara offline berupa pengumpulan massa demi tercapainya target dari gerakan itu sendiri.
Kata Kunci: gerakan sosial baru, Gerakan Muda FCTC, Pembaharu Muda, identitas kolektif, aksi kolektif, pengorganisasian media.
Sesuai dengan ciri gerakan sosial baru, Gerakan Muda FCTC ini mengenal adanya identitas kolektif dan aksi kolektif yang dibentuk sejak mereka mengikuti pelatihan Pembaharu Muda sebagai pembekalan sebelum memulai gerakan itu sendiri. Gerakan sosial ini terutama mengandalkan kerja internet. Menurut Manuel Castell, adanya internet membuat gerakan yang semula berakar di ruang kota berlanjut ke ruang bebas internet. Mereka berjejaring tanpa membutuhkan pertemuan kelompok secara fisik tapi tetap menjalankan fungsi koordinasi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yakni pengumpulan data diperoleh melalui observasi dan wawancara anak muda yang menjalankan Gerakan Muda FCTC. Analisis yang digunakan adalah identitas kolektif, aksi kolektif sesuai dengan ciri gerakan sosial baru, serta konsep pengorganisasian medianya. Dalam konsep Sasha Costanza-Chock, Gerakan Muda FCTC ini benar-benar memanfaatkan semua platform itu untuk menyampaikan aspirasi gerakan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana Gerakan Muda FCTC ini bekerja secara simultan sebagai aksi gerakan yang dilakukan bersamaan maupun sebagai individu pelaku gerakan. Dalam praktik gerakan itu, Gerakan Muda FCTC benar-benar memanfaatkan semua platform media sosial untuk berkomunikasi di antara mereka serta menyampaikan kampanye mereka dan secara offline berupa pengumpulan massa demi tercapainya target dari gerakan itu sendiri.
Kata Kunci: gerakan sosial baru, Gerakan Muda FCTC, Pembaharu Muda, identitas kolektif, aksi kolektif, pengorganisasian media.
Istiqomatul Hayati - Personal Name
219122010 - Istiqomatul Hayati
Tesis PMK
Indonesia
Universitas Paramadina
2023
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...