Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Serat Nitisruti, bagaimana konsep kepemimpinan dan melakukan tinjauan kritis terkait konsep kepemimpinan dalam Serat Nitisruti dalam konteks kepemimpinan Jawa dan untuk mengetahui kontekstualisasi ajaran etika kepemimpinan Serat Nitisruti dengan doktrin ajaran Islam. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini menggunakan pendekatan sejarah (Historical Research). Metode penelitianya filologi, dimana peneliti ingin mengupas secara komprehensif terhadap naskah Serat Nitisruti serta mengungkap makna dalam konteks kebudayaan. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Serat Nitisruti dengan nomor katalog Bb.1.132 di Museum Dewantara Kirti Griya Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan, data sekundernya terdiri dari buku-buku ataupun penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan objek penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa Serat Nitisruti ditulis oleh Pangeran Karanggayam sekitar tahun 1513 Saka dengan sengkalan Bahni Maha Astri Candra yang terdiri dari 8 pupuh. Struktur yang terdapat dalam Serat Nitisruti dapat dikategorikan menjadi struktur lahir dan struktur batin. Dalam serat Nitisruti terdapat klasifikasi sifat pemimpin dalam ungkapan nista madya utama. Nilai-nilai etika kepemimpinan Jawa dalam serat Nitisruti ini yang kontekstual dengan nilai ajaran Islam, diantaranya konsep manusia sebagai khalifah di Bumi, konsep kehambaan manusia, larangan bersikap sombong, mengutamakan cinta kasih dan pemaaf, seorang pemimpin harus senantiasa mengayomi kawula, mampu menghilangkan perilaku durjana, menerapkan hukum secara adil serta kemampuan menjaga kesejahteraan dan keselamatan kawula.

Kata Kunci: Kepemimpinan, Serat Nitisruti, Islam, Jawa, Kontekstualisasi