Konsep Etika & Estetika Dalam Falsafah Sunda Jakob Sumardjo
Falsafah Sunda merupakan pemikiran-pemikiran orang terdahulu yang menjadi landasan dalam mengarungi kehidupan bagi orang-orang Sunda. Apakah sama dengan filsafat biasanya yang ada di Barat dan Yunani, tentu ini selalu menjadi bahasan yang terus menerus dibahas. Terhadap fenomena yang terjadi dalam tradisi Sunda tentu mau tidak mau harus berpegang pada cara berpikir filosofis, dan tentu nantinya berakar pada yang kita sebut sebagai filsafat Sunda atau falsafah Sunda. Biasanya dalam tradisi disebut sebagai kearifan lokal Sunda itu sendiri, karena pada dasarnya belum semua orang Indonesia mengenal makna kata dari filsafat seperti yang dikenal di Yunani dan Barat. Oleh karena itu filsafat suatu landasan secara praktis mengenai kehidupan yang dapat dilakukan dan terbukti hasilnya. Sebab moral manusia yang mulai hilang pada masa modern ini, etika Sunda mulai ditinggalkan seiring keadaan yang semakin global, sehingga menjadi tantangan keberadaan suku Sunda. Dengan demikian bagaimana etika dan estetika dalam falsafah Sunda ini? Kita tahu sangat jarang dibahas mengenai hal ini.
Jakob Sumardjo seorang sastrawan dan juga sekaligus pelopor filsafat Indonesia, ia pun sering kali membahas dalam diskusi mengenai Filsafat Sunda, dengan lewat karya-karyanya yaitu sebagai berikut, "Simbol-simbol Artefak Budaya Sunda" (2003), "Hermeneutika Sunda" (2004), "Struktur Filosofis Artefak Sunda" (2019), "Sunda Pola Rasionalitas Budaya" (2015). Jakob melihat filsafat Sunda ini menjadi pembahasan menarik, karena terdapat makna-makna filosofis kehidupan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, mengenai filsafat Sunda oleh Jakob Sumardjo dalam hal ini tradisi Sunda filsafat bukan hanya teori saja melainkan praktik yang secara nyata dilakukan. Falsafah Sunda disini membuka bahasannya dengan etika dan estetika. Etika dalam diskurus filsafat membahas baik dan buruk terhadap suatu moral manusia, dan estetika membahas suatu keindahan dari daya cipta manusia. Etika dan estetika yang dibahas oleh Jakob Sumardjo bahwasannya keduanya saling keterikatan satu sama lain, etika membahas moral dan estetika mengenai keindahan. Etika sebagai muatan nilai dan estetika sebagai media.
Kata Kunci: Falsafah Sunda, Etika, Estetika, Kearifan Lokal
Daftar Pustaka: 51 (1956 s.d 2023)
Jakob Sumardjo seorang sastrawan dan juga sekaligus pelopor filsafat Indonesia, ia pun sering kali membahas dalam diskusi mengenai Filsafat Sunda, dengan lewat karya-karyanya yaitu sebagai berikut, "Simbol-simbol Artefak Budaya Sunda" (2003), "Hermeneutika Sunda" (2004), "Struktur Filosofis Artefak Sunda" (2019), "Sunda Pola Rasionalitas Budaya" (2015). Jakob melihat filsafat Sunda ini menjadi pembahasan menarik, karena terdapat makna-makna filosofis kehidupan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, mengenai filsafat Sunda oleh Jakob Sumardjo dalam hal ini tradisi Sunda filsafat bukan hanya teori saja melainkan praktik yang secara nyata dilakukan. Falsafah Sunda disini membuka bahasannya dengan etika dan estetika. Etika dalam diskurus filsafat membahas baik dan buruk terhadap suatu moral manusia, dan estetika membahas suatu keindahan dari daya cipta manusia. Etika dan estetika yang dibahas oleh Jakob Sumardjo bahwasannya keduanya saling keterikatan satu sama lain, etika membahas moral dan estetika mengenai keindahan. Etika sebagai muatan nilai dan estetika sebagai media.
Kata Kunci: Falsafah Sunda, Etika, Estetika, Kearifan Lokal
Daftar Pustaka: 51 (1956 s.d 2023)
Muhammad Salman Al-Ansori - Personal Name
119104019 - Muhammad Salman Al-Ansori
Skripsi PFA
Indonesia
Universitas Paramadina
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...