Banyak berita, sedikit yang bermakna. Penelitian tentang pesan-pesan penanggulangan bencana dalam berita gempa di Cianjur dan Sukabumi di laman Berita Google Search dari 21 November – 5 Desember 2022 menunjukkan bahwa pembaca mungkin hanya memperoleh sedikit pengetahuan dalam pengurangan risiko bencana (mitigasi), meskipun berita mengenai lindu yang menewaskan 635 orang dan merusak lebih dari 20 ribu bangunan tersebut berlimpah-ruah. Dari analisis teks menggunakan Voyant Tools terungkap bahwa sebagian besar berita yang diteliti, yang diambil dari 3 laman pertama Google Search, berfokus pada kegiatan Tanggap Darurat. Media banyak memberitakan tentang korban, bantuan, penggalangan dana, aksi selebritis, dan hanya sedikit yang menyampaikan informasi yang berkaitan dengan mitigasi dan kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana serupa di masa depan. Mengacu pada Teori Hierarki Pengaruh Terhadap Isi Media yang diperkenalkan oleh Pamela Shoemaker & Stephen D. Reese, penyebabnya tak melulu berasal dari media. Para pemangku kepentingan di kelima level dalam hierarki ini harus bekerja sama. Kolaborasi menjadi kunci.

Kata kunci: Analisis Teks, Voyant Tools, Komunikasi Bencana, Media dan Bencana, Hierarki Pengaruh Terhadap Isi Media