Dalam bidang komunikasi antar organisasi belum banyak dilakukan penelitian tentang komunikasi antar lembaga pemerintahan. Penelitian ini membahas komunikasi antar lembaga pemerintah dengan studi kasus komunikasi yang dilakukan oleh Direktorat Pembangunan Dan Pengembangan Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara Badan Kepegawaian Negara dalam melakukan kegiatan sosialisasi Pemutakhiran Data Mandiri Aparatur Sipil Negara (PDMASN) ke seluruh badan atau biro di instansi-instansi pemerintahan yang menanungi kepegawaian. Pembahasan dimulai dari pola komunikasi, aktifitas, langkah sosialisasi, serta faktor pendukung dan penghambat dalam komuniknasi antar lembaga pemerintahan. Model komunikasi dilakukan menggunakan metode komunikasi Seiler yang memfokuskan akan pentingnya balikan atau feedback. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara informan dan analisis dokumen untuk menggambarkan, menjelaskan suatu objek atau fenomena yang dikaji. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat pola komunikasi yang dilakukan oleh Direktorat Pembangunan Dan Pengembangan Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara Badan Kepegawaian Negara dalam melakukan kegiatan sosialisasi Pemutakhiran Data Mandiri Aparatur Sipil Negara (PDMASN). Kesatu, pengenalan khalayak, dalam melakukan komunikasi Direktorat Pembangunan dan Pengembangan Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara pada penelusurannya dalam berkomunikasi sudah mengetahui dan mengenal siapa saja yang akan menjadi penerima pesan yaitu badan atau biro di instansi-instansi pemerintahan yang menanungi kepegawaian. Kedua, penyusunan pesan, adapun isi pesan yang akan disampaikan yaitu terkait kegiatan dari Pemutakhiran Data Mandiri Aparatur Sipil Negara (PDMASN). Ketiga, penerapan metode, yang mana dalam penerapannya menggunakan dua metode yaitu teknik canalizing yaitu penyampaian pesan melalui Kantor Regional juga berperan sebagai perpanjangan tangan yang memiliki pengaruh di wilayahnya masing-masing agar pesan yang disampaikan ke arah yang diinginkan, serta metode redundancy yaitu metode pengulangan pesan secara berulang kepada komunikan seperti sosialisasi serta adanya penyampaian pesan melalui portal pendamping, buku petunjuk serta bantuan dari pemanfaatan media terutama penggunaan media baru seperti : Instagram, Zoom Meeting, Whatsapp Chatting yang sesuai dengan pola komunikasi yang keempat yaitu pemanfaatan media, dalam pemanfaatan media khususnya media baru perlu menjadi perhatian bagi instansi pemerintahan khususnya dalam melakukan komunikasi antar organisasi untuk mendapatkan sebuah efisiensi dan juga optimalisasi dalam banyak hal serta fungsi keuntungan lainnya yang semuanya berpengaruh pada peningkatan kualitas dalam berkomunikasi.

Kata Kunci : Pemutakhiran Data Mandiri Aparatur Sipil Negara, Pola Komunikasi, Model Komunikasi Seiler.