How Russia Wins Indonesians’ Hearts and Minds Studi analisis percakapan di akun Facebook Russian Embassy in Indonesia
Invasi Rusia di Ukraina riuh hingga ke Indonesia. Di ranah media sosial, desing “peluru” dan “ledakan bom” menggelegar kencang, warganet di nusantara turut “berperang” membela jagoannya masing-masing. Sejumlah riset menyimpulkan bahwa mayoritas warganet Indonesia mendukung langkah Presiden Rusia Vladimir Putin. Bagaimana bisa Rusia “menang” atas perang informasi di Indonesia? Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana Rusia memanfaatkan media sosial Facebook untuk menggalang dukungan publik Indonesia, wacana apa saja yang dilontarkan, juga bagaimana propaganda dan rekayasa persetujuannya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tiga pisau Analisa Wacana Kritis Norman Fairclough: Teks, Praktik Diskursif, dan Praktik Sosial. Unit analisanya adalah unggahan Kedutaan Besar Rusia di akun Facebook Russian Embassy in Indonesia sepanjang 1 Februari hingga 31 Juli 2022. Hasilnya, Rusia dengan sengaja menargetkan warganet Indonesia yang aktif dan adiktif terhadap media sosial untuk menggalang dukungan dan mengimbangi hegemoni wacana Barat. Topik yang dilontarkan seputar upaya menyerang Barat, membangun citra positif Rusia, membangun kesamaan, menggalang dukungan, kepemimpinan Putin dan glorifikasi militer. Akar persoalan konflik ini adalah ekspansi NATO dan mimpi Rusia untuk menyatukan kembali bangsa Rus Kuno ke dalam satu otoritas yang sama. Sebanyak 42,63 persen unggahan itu bermuatan propaganda, dan namecalling adalah teknik yang paling sering digunakan. Pihak yang paling banyak diserang adalah Amerika Serikat dan Ukraina. Semua upaya ini bertujuan untuk membentuk rekayasa persetujuan, yaitu invasi di Ukraina versi Rusia.
Kata kunci: invasi, media sosial, perang informasi, propaganda, wacana, analisis wacana kritis, diplomasi, hegemoni
Kata kunci: invasi, media sosial, perang informasi, propaganda, wacana, analisis wacana kritis, diplomasi, hegemoni
Hayati Nupus - Personal Name
218122012 - Hayati Nupus
Tesis PMK
Indonesia
Universitas Paramadina
2023
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...