Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) dalam Web Series Kisah Carlo. Tujuan selanjutnya untuk menginterpretasikan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA dalam Web Series Kisah Carlo. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi semua pihak yang ingin melakukan penelitian studi komunikasi khususnya dalam analisis teks dan film. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran bagaimana bentuk stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV dan bisa menjadi masukan bagi perfilman Indonesia khususnya untuk para pembuat film pendek atau web series, otoritas kesehatan, pembuat kebijakan, dan tentu oleh masyarakat secara umum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Analisis dilakukan dengan melihat mise en scene dan dialog dalam Web Series Kisah Carlo. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa representasi stigma dan diskriminasi yang masih terjadi terhadap ODHA yaitu stigma bahwa HIV dan AIDS merupakan penyakit yang identik dengan golongan tertentu dalam hal ini adalah penyakit gay atau homokseksual, adanya ketakutan berlebihan tenaga kesehatan akan penularan HIV, sikap sinis dan kurang empati petugas kesehatan terhadap pasien ODHA, stigma HIV dan AIDS adalah akibat dari perilaku negatif, anggapan HIV dan AIDS sama dengan vonis mati, hingga yang terakhir adalah stigma bahwa ODHA tidak bisa menikah dan mempunyai anak. Di sisi lain, sang sutradara juga teridentifikasi melanggengkan stigma. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang karakter yang dimainkan lebih banyak ODHA yang juga seorang homoseksual. Tentu dengan menampilan ini secara berulang-ulang akan menimbul perspektif dari penonton bahwa HIV identik dengan homoseksual.

Kata Kunci: Web Series, Stigma, ODHA, Kisah Carlo, Mise en Scene