Skripsi ini membahas mengenai Upaya Jerman dalam Mengimplementasikan Konvensi Dewan Eropa (Council of Europe Convention) untuk Menangani Permasalahan Perdagangan Manusia (2015-2020). Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan paradigma neoliberalisme, konsep Human Security, dan teori kerjasama internasional. Sebagai negara terbesar di Kawasan Eropa dan ekonomi terbesar ke-4 di dunia, Jerman juga memiliki permasalahan di dalam negara salah satunya adalah perdagangan manusia. Perdagangan manusia merupakan isu yang terjadi dalam konteks transnasional, PBB mendefinisikan perdagangan manusia yaitu perekrutan, pemindahan, penerimaan orang atas dasar eksploitasi seperti seksual, tenaga kerja, perbudakan, pengambilan organ tubuh untuk mendapatkan keuntungan finansial. Ada banyak upaya untuk merespon perdagangan manusia ini dalam segi nasional, regional, dan internasional. Di Kawasan Eropa, Dewan Eropa mengeluarkan inisiatif berupa konvensi untuk memberantas perdagangan manusia yang mulai berlaku pada tahun 2008. Jerman merupakan salah satu negara Eropa yang meratifikasi konvensi tersebut pada tahun 2013. Pembahasan dalam skripsi ini berfokus kepada upaya yang dilakukan oleh Jerman untuk menangani, mencegah, dan melindungi perdagangan manusia yang sesuai dengan konvensi Dewan Eropa. Selain itu, membahas mengenai tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh Jerman dalam menangani, mencegah, dan melindugi korban perdagangan manusia.

Kata Kunci: Jerman, Perdagangan Manusia, Konvensi, Dewan Eropa, Neoliberalisme, Upaya