Pemilihan Presiden 2019 menjadi sejarah baru karena untuk pertama kalinya dihelat serentak dengan Pemilihan legislatif pada tanggal 17 April 2019. Pilpres 2019 merupakan wadah tertinggi proses demokrasi di Indonesia. Hal ini sangat menentukan nasib bangsa Indonesia selama 5 (lima) tahun yang akan datang. Untuk itu proses demokrasi ini perlu diikuti secara maksimal melalui dukungan serta partisipasi seluruh masyarakat Indonesia. Agar dapat dipilih para kandidat perlu memiliki langkah-langkah yang efektif dan efisien untuk mencapai target suara dan kemenangan. Penelitian ini menganalisis strategi dengan penerapan marketing politik sebagai metode pemasaran untuk membangun hubungan antara pemilih dan kandidat politik. Jumlah pemilih mengambang (Swing voters) senantiasa menentukan kemenangan para kandidat karena jumlahnya yang cukup banyak sehingga ini menjadi peluang yang perlu dimaksimalkan oleh para kandidat politik untuk memenangkan pertarungan. Penelitian ini menitikan fokus pada faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pemilih mengambang (swing voters) melalui faktor-faktor isu dan kebijakan politik, citra kandidat, citra sosial, pengaruh teman dan keluarga dan media sosial. Para kandidat seharusnya menyadari faktor-faktor tersebut karena memengaruhi perilaku pemilih mengambang (swing voters).



Kata Kunci : Pemilu Presiden, Pemasaran Politik, Perilaku Pemilih, Swing Voter, Media Sosial