Penelitian ini membahas tentang krisis informasi yang terjadi terhadap Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait Fatwa No 14 tahun 2021 tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produk AstraZeneca. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apa penyebab terjadinya krisis, hingga bagaimana respon dan penanganan komunikasi krisis MUI, dengan menggunakan teori Organisasi, Komunikasi Krisis, Strategi Komunikasi Krisis, dan Respon Komunikasi Krisis. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode wawancara tiga pengurus inti MUI, observasi literatur, dan dokumentasi pemberitaan media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krisis terjadi akibat dua hal; Crisis of malevolence (Krisis tindak kejahatan) dan confrontation crisis (Krisis konfrontasi) terhadap MUI. MUI juga tidak memiliki tim komunikasi krisis secara resmi, sehingga seringkali mendapatkan “serangan-serangan”, tapi yang lebih mendasar dari itu, MUI sebagai organisasi keagamaan tidak memiliki pendanaan yang cukup untuk merekrut SDM yang mumpuni, handal, guna mengisi tim komunikasi krisis MUI.




Kata kunci: mui, strategi komunikasi krisis, organisasi, vaksin AstraZeneca, fatwa 14 tahun 2021.