Optimisme adalah keyakinan untuk mendapatkan hasil yang baik dimasa depan, bagaimana seseorang dapat berpikir positif, dan kemampuan untuk dapat bertahan menghadapi masalah yang ada. Seligman mengemukakan bahwa ada tiga dimensi optimisme yakni, Permanence,
Pervasiveness, dan Personalization. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara mendalam tentang dimensi optimisme ibu sambung yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Ibu sambung adalah wanita pengganti ibu kandung yang dinikahi oleh ayah kandung serta memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti ibu kandung (Daulay & Chairiyah, 2018). Masalah yang dihadapi ibu sambung biasanya dari segi ekonomi dan psikologis, namun masalah lain yang dihadapi oleh ibu sambung antara lain soal pengasuhan anak, terutama jika anaknya memiliki kebutuhan khusus Cerebral Palsy. Anak berkebutuhan khusus Cerebral Palsy memiliki hambatan dan keterbatasan dalam menjalani masa tumbuh kembangnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan tipe studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purpose sampling. Penelitian ini terdiri dari satu orang subjek dan tiga orang informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga dimensi optimisme yang ada pada diri subjek yaitu dimensi Permanence, Pervasiveness dan Personalization.