Skripsi ini bertujuan untuk melihat apa yang menjadi kepentingan Jepang memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Korea Selatan dan bagaimana dampak yang ditimbulkan dari sanksi ekonomi tersebut terhadap hubungan kedua negara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan paradigma konstruktivisme, teori sanksi ekonomi dan konsep identitas. Kebijakan sanksi ekonomi oleh Jepang yang berbentuk restriksi ekspor tiga bahan kimia dan penghapusan Korea Selatan dari whitelist perdagangan Jepang tentunya dilatarbelakangi oleh kepentingan-kepentingan tertentu. Industri semikonduktor Korea Selatan memiliki ketergantungan terhadap pasokan tiga bahan kimia dari Jepang sehingga dengan adanya restriksi ekspor dapat menyebabkan dampak negatif seperti kesulitan mencari pasokan pengganti. Dampak yang ditimbulkan tidak hanya ke Korea Selatan, namun Jepang sebagai yang memberikan sanksi ekonomi juga merasakan dampak karena adanya gerakan boikot produk Jepang yang dipicu oleh sentimen anti-Jepang yang meningkat tidak lama setelah Jepang memberlakukan kebijakan restriksi ekpor.

Kata Kunci: Sanksi ekonomi, Jepang, Korea Selatan
Daftar Pustaka: 23 buku, 24 jurnal, 6 laporan, 36 website