Isu global saat ini telah membahas tentang lingkungan, salah satunya adalah sampah plastik. Salah satu perusahaan besar di bidang FMCG, yaitu Unilever telah meluncurkan program lingkungan yang bernama Unilever Sustainable Living Plan (USLP) yang merupakan representasi konsep Circular Economy (CE) dengan komitmen komitmen berkelanjutan untuk mengatasi isu-isu seputar ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam operasi bisnis Unilever. Program USLP selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan sebuah program yang diluncurkan oleh PBB. Keselarasan antara SDGs dengan USLP terlihat pada tujuan-tujuan dari masing-masing program dalam memajukan keberlanjutan pada sektorsektor ekonomi, sosial, dan lingkungan. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki isu sampah plastik yang masih belum terselesaikan dengan baik, sehingga dengan adanya program USLP dari Unilever di Indonesia dan mendukungnya negara Indonesia atas program SDGs di Indonesia diharapkan isu lingkungan tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Terlebih dengan penggunaan konsep CE yang digunakan oleh kedua program besar tersebut yang memaksimalkan pemanfaatan daur ulang hingga memiliki nilai lebih, sehingga dampak dari konsep CE tersebut adalah kesejahteraan dari sektor ekonomi yang berdampak pada sosial dan juga lingkungan. Dalam menyusun penelitian ini, penulis menggunakan teori utama diplomasi bisnis, dikarenakan penggunaan program USLP yang merupakan bagian dari Unilever mencoba membantu menyelesaikan isu lingkungan di Indonesia. Salah satu program dari USLP adalah Bank Sampah yang merupakan program yang lebih berpengaruh dari beberapa program USLP lainnya dalam mengatasi masalah sampah plastik di Indonesia.

Kata Kunci : USLP, Circular Economy, SDGs, Sampah Plastik, Unilever.