Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran compassion perawat pada situasi pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif alat ukur bernama Sussex-Oxford Compassion for Others Scale (SOCS-O). Secara keseluruhan perawat memiliki compassion tinggi (mean di atas 73.6) sebanyak 57 orang (54%), perawat dengan compassion sedang (mean di antara 46.4 hingga 73.6) sebanyak 48 orang (46%), dan tidak ada perawat yang memiliki compassion rendah. Aspek compassion yang memiliki nilai mean empirik yang paling tinggi secara berurutan yaitu: 1) Understanding the universality of suffering (mean 15.65); 2) Emotional resonance (mean 15.53);3) Acting to alleviate suffering(mean 15.43);4) Tolerating uncomfortable feelings (mean 14.42);dan 5) Recognizing suffering (mean 13.21). Berdasarkan data demografi, sub kategori yang menunjukkan compassion tinggi adalah perawat yang berusia 26 – 35 tahun, usia 36–45 tahun, dan usia ≥ 46 tahun. Perawat perempuan memiliki compassion yang lebih tinggi dibandingkan perawat laki-laki. Perawat yang telah menikah memiliki compassion yang lebih tinggi tinggi dibandingkan perawat yang belum menikah. Perawat berpendidikan Strata I, Strata II, dan Strata III memiliki compassion tinggi dibandingkan dengan level pendidikan lainnya. Perawat yang bekerja sebagai Perawat Manager, Perawat Peneliti/Riset, dan Perawat Pendidik memiliki compassion tinggi dibandingkan yang berperan lain. Perawat yang memiliki pengalaman kerja 5–10 tahun dan pengalaman kerja ≥ 10 tahun, serta yang bekerja di Klinik, Institusi Lain (Kemenkes dan Puskesmas), dan Institusi Pendidikan memiliki compassion tinggi dibandingkan dengan kategori lainnya.

Kata Kunci: Belas Kasih, Keperawatan, Perawat, Pasien.
Daftar Pustaka: (84) (1994 – 2021)