Skripsi ini membahas terkait pengaruh yang ditimbulkan dari adanya Brexit terhadap stabilitas perekonomian di Uni Eropa-Inggris selama periode 2016-2020. Inggris dikenal sebagai negara yang menjadi anggota Uni Eropa semenjak institusi tersebut masih terbentuk sebagai Komunitas Eropa. Untuk mendukung penelitian ini, penelitian ini merujuk pada paradigma neoliberalisme dengan menggunakan teori interdependensi, free-trade market, regionalisme. Penelitian ini membahas tentang pengaruh Brexit terhadap hubungan ekonomi Inggris dan Uni Eropa, dimana Inggris sebagai suatu negara yang merupakan anggota Uni Eropa memutuskan untuk mencabut keanggotaannya didalam institusi tersebut yang menyebabkan timbulnya gesekan-gesekan yang terjadi pada kedua belah pihak yang akhirnya memutuskan untuk membentuk beberapa kebijakan untuk menjaga keretakan yang mungkin terjadi apabila Inggris dan Uni Eropa memutuskan untuk menonaktifkan kerjasama kedua belah pihak secara penuh. Diskusi terkait kerjasama kedua belah pihak terus dibangun untuk membentuk suatu bentuk kerjasama horizontal yang lebih komprehensif antara keduanya. Penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan yang diambil keduanya merupakan suatu kebijakan yang kedepannya dapat dijalankan untuk hasil yang optimal sehingga proses menuju bentuk kerjasama baru dapat berjalan dengan baik.

Kata Kunci: Stabilitas Ekonomi, Inggris, Uni Eropa, Kawasan, Disintegrasi, Kerjasama
Daftar Pustaka: 9 Buku, 36 Jurnal, 9 Laporan, 15 Perjanjian, 14 Website, 3 Tesis