Pengelolaan Knowledge Management secara umum dalam mendukung kesuksesan sebuah lembaga organisasi atau perusahaan. Rasanya semua yang bergerak dalam aktivitas pekerjaan baik mengelola bisnis perusahaan, yayasan, atau lainnya dapat menyepakati bahwa semua itu harus dilakukan secara serius (komitmen), benar, dan memiliki standard sebagai bentuk konsistensi. Jika hanya asal saja maka tidak ada keuntungan atau keberlanjutan sebuah lembaga organisasi atau perusahaan. Mengapa KM menjadi penting untuk dikelola? Jawabannya adalah berkaitan dengan Sustainibility jika dihubungkan dalam dunia industrial maka tanpa adanya pengetahuan bagaimana sebuah organisasi lembaga dapat bertahan dan berkembang, didukung dengan adanya peningkatan turnover karyawan yang dapat menyebabkan hilangnya sebuag pengetahuan jika tidak dilakukan pendokumentasian sebelumnya. Pengelolaan Manajemen Pengetahuan di Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa tergolong cukup lumayan baik dengan hampir lebih dari 50% karyawan sudah mendaftarkan diri sebagai member Portal Manajemen Pengetahuan (KM), namun untuk implementasi masih kurang optimal. Dikarenakan hal tersebut diperlukan sebuah analisa untuk mengetahui proses pengelolaan manajemen pengetahuan dan implementasinya hal ini diperuntukan menentukan performa pengelolaan manajemen pengetahuan di LPI DD. Jenis pengelolaan yang menggunakan Tacit Knowledge dan Explicit Knowledge serta modelimpelementasi menggunakan pendekatan SECI (Socialization, Externalization, Combination, Internalization). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bentuk deskripsi,
vmetode penelitian menggunakan proses pengumpulan data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini menghasilkan bahwa kemudahan proses dan kepercayaan menjadi sangat penting dipengaruhi dengan budaya dan kepercayaan terhadap pelaksananaannya. Sehingga perlu peningkatan terhadap pengelolaan manajemen pengetahuan melalui monitoring aktif dan konsistensi pelaksanaan dalam KPI karyawan.

Kata Kunci: Manajemen Pengetahuan, Transfer Pengetahuan.