Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran influencer sebagai aktor non negara dalam melaksanakan diplomasi publik people to people communication complementary untuk mempopulerkan makanan-makanan Korea Selatan ke Indonesia melalui kanal YouTube. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya Korea Selatan telah dikenal melalui fenomena hallyu 1.0 (melalui K-drama), hallyu 2.0 (melalui K-pop), dan hallyu 3.0 (melalui K Lifestyle). K-Lifestyle tersebut mencakup banyak komponen seperti busana, kesehatan, makanan, hiburan, dan kecantikan. Fenomena Hallyu 3.0 tersebut populer melalui internet termasuk media sosial seperti YouTube. YouTube para influencer didominasi oleh konten-konten tentang mukbang dengan cara yang unik. Makananmakanan Korea Selatan dijelaskan secara detail mulai nama, bahan sampai cara memasaknya juga memakannya dengan menggunakan bahasa Indonesia. Tindakan influencer ini bukan langkah yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan namun sebuah fenomena saling mendukung dan melengkapi antar keduanya. Influencer ini mengenalkan makanan Korea Selatan yang jumlahnya beragam. Diantaranya adalah Tteok-bokki, odeng, sundae, kimchi, bulgogi, es semangka, kimbab, japchae, jjangmyeon, samyang, gurita, dan lain-lain. Peran influencer sebagai aktor diplomasi tersebut berdampak pada popularitas makanan Korea Selatan di Indonesia sepanjang 2017 sampai 2019. Makanan-makanan Korea Selatan yang diimpor ke Indonesia mencapai setiap tahunnya mencapai USD 48 juta pada mie instan berupa samyang dan USD 110 juta pada makanan olahan. Ratusan restoran Korea Selatan juga telah ada di berbagai kota seluruh Indonesia sebanyak 769 restoran. Pada periode 2017-2019 makanan Korea Selatan sangat mudah ditemukan di Indonesia.

Kata Kunci: Influencer, Youtube, Mukbang, Korea Selatan, Diplomasi Budaya