Penelitian ini dilakukan terhadap pimpinan operations dan iklim komunikasi pada sebuah industri manufaktur. Komunikasi dan kepemimpinan merupakan dua keterampilan paling vital khususnya pada organisasi perusahaan. Tidak ada yang bisa menjadi pemimpin atau menjadi manager yang efektif tanpa keterampilan komunikasi yang baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode studi kasus. Peneliti menemukan bahwa benar adanya bahwa iklim komunikasi di dalam organisasi bersifat dinamis atau terus berubah. Perubahan iklim dapat terjadi tidak hanya karena pengaruh faktor external tetapi juga karena faktor internal dari orang-orang termasuk juga pimpinan, selain faktor lingkunga di dalam organisasi. Seorang pimpinan jelas memiliki tanggung jawab besar dalam membangun iklim komunikasi ideal dalam suatu organisasi, pimpinan juga yang mempunyai kekuatan dan pengaruh paling besar dalam membentuk sebuah iklim suatu organisasi menjadi baik atau malah membuatnya menjadi buruk. Pimpinan operations memiliki perpaduan gaya komunikasi the equalitarian style dan, gaya kepemimpinan demokratis sesuai kepribadian dasarnya yang friendly, relaks, open. Namun ketika ia harus merubah sikapnya sesuai peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin maka anggota teamnya pun dapat merasakan gaya dominant dan argumentative muncul dari dalam dirinya, sedangkan gaya precise muncul karena sebagai seorang pemimpin ia pun harus dapat mempertanggung jawabkan setiap keputusan yang diambilnya kepada jajaran managemen yang lebih tinggi di organisasi. Namun sayangnya bila keadaan menjadi sangat rumit dan penuh dengan tekanan, gaya kepemimpinanya dapat berubah menjadi Laissez – Faire. Begitu juga dengan gaya komunikasinya yang cenderung dapat berubah menjadi the relinquishing style dan passive style Untuk iklim komunikasi organisasi di operations department, peneliti menemukan 3 model dinamika iklim berbeda. Kita analogikan model iklim tersebut sebagai iklim badai, iklim kemarau dan iklim salju, seperti halnya iklim cuaca yang berubah, di dalam organisasi iklim juga dapat berubah sesuai keadaannya. Di dalam operations department terdapat dinamika iklim yang diakibatkan dari permasalahan external yaitu masalah yang muncul berupa complaint dari pelanggan terhadap produk yang dihasilkan maupun layanan pengantaran, permasalahan internal yang berhubungan dengan kontrol pimpinan dan teamwork & sense of belonging. Penelitian ini juga menemukan bahwa gaya komunikasi pimpinan operations jelas memberikan pengaruh terhadap iklim komunikasi dan motivasi berinovasi karyawan di operations department. Peneliti juga menemukan bahwa gaya komunikasi seorang pimpinan akan memiliki efek terhadap organisasi, karena berkat kewenangan formalnya, seorang pemimpin mempunyai legitimasi untuk menciptakan kondisi ideal di dalam sebuah organisasi. ketidak tegasan pimpinan operations dalam pengambilan keputusan sering kali mengakibatkan gesekan antar unit kerja yang membuat munculnya ketidakpuasan di dalam internal. Hal itu pastinya sangat berpengaruh terhadap faktor: kontinuitas kerja tanpa perselisihan. Peneliti juga menemukan bahwa gaya komunikasi pimpinan operations kurang memberikan pengaruh terhadap hasrat berinovasi karyawan. Gaya komunikasi pimpinan operations memang memberikan pengaruh positif tetapi kurang mendorong mereka untuk berinovasi. Jadi dapat disampaikan disini bahwa dengan keterbatasan dan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin, pimpinan operations memang berupaya melakukan tindakan memotivasi (motivating), namun harus diakui bahwa tindakan memotivasi yang dilakukan oleh pimpinan operations tidak sempurna dan tidak maksimal bahkan dirasa sangat kurang.

Kata Kunci: gaya komunikasi, dinamika iklim komunikasi, komunikasi organisasi, kepemimpinan.