Pernikahan merupakan bersatunya laki-laki dan perempuan menjadi sebuah keluarga yang salah satunya didasari oleh cinta. Untuk mempertahankan pernikahan perlu adanya komitmen. Komitmen adalah keputusan seseorang mencintai pasangannya dan hingga akhirnya mempertahankan hubungan cinta yang berada pada aspek kognitif. Komitmen memiliki tiga komponen, yaitu niat untuk bertahan, keterikatan psikologis, dan orientasi kognitif yang berada dalam hubungan untuk jangka panjang. Dalam pernikahan pasangan suami istri memiliki banyak keinginan yang ingin dicapai, salah satunya keinginan untuk memiliki anak. Namun dari beberapa pernikahan, adanya pasangan suami istri yang mempunyai kesulitan untuk mendapatkan anak. Dengan belum adanya anak tidak selalu berdampak buruk pada pernikahan, ada juga pernikahan yang masih bertahan meskipun belum adanya anak. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk melihat gambaran komitmen pada seorang istri yang belum memiliki keturunan selama 15 tahun pernikahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kualitatif studi kasus, subjek penelitian adalah perempuan berstatus istri dan berusia 38 tahun, yaitu subjek berinisial S, dengan pengambilan teknik non-probability sampling yang peneliti gunakan ialah purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan mewawancarai seorang subjek dan tiga informan dan metode observasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan dari ketiga aspek komitmen, yaitu niat untuk bertahan, keterikatan psikologis, dan orientasi kognitif. Dapat dilihat untuk menjaga suatu komitmen dengan kondisi yang belum memiliki keturunan bukanlah suatu hal yang mudah karena dengan belum adanya keturunan memiliki dampak didalam pernikahan. Perlu adanya usaha untuk menjaga komitmen tersebut, seperti kualitas komunikasi kedua belah pihak, keterbukaan suami istri, kualitas waktu bersama, kebutuhan untuk dilayani, cara penyelesaian dalam menghadapi permasalahan yang terjadi dalam pernikahan, dan komitmen yang membuat pernikahan subjek hingga saat ini masih bertahan. Tantangan yang terjadi dalam pernikahan subjek membuat dirinya menjadi sosok yang lebih baik dan memperbaiki kondisi pernikahannya sebagai bentuk usaha untuk mempertahankan pernikahan meskipun belum adanya keturunan.
Kata Kunci: Pernikahan, Cinta, Komitmen
Daftar Pustaka: 62 (1986-2020)