Minyak bumi masih menjadi andalan utama sebagai sumber energi bagi dunia pada umumnya dan Indonesia secara khususnya. Salah satu karakteristik industri minyak dan gas bumi adalah padat modal sehingga perusahaan membutuhkan dana yang tidak kecil untuk menjalankan produksinya. Penyertaan modal dari luar telah menjadi hal yang tidak dapat ditolak lagi untuk dapat mengembangkan bisnis. Salah satu cara pencarian modal dari luar adalah dengan initial public offering (IPO) saham di bursa efek. Seiring waktu harga saham akan berfluktuasi sesuai perubahan kondisi pasar. Analisis faktor-faktor eksternal perusahaan menjadi krusial dalam menentukan strategi perusahaan dalam menjaga harga saham selain faktor internal yang telah dibawah kendali perusahaan. Keluarga ARCH merupakan time series data model yang paling cocok untuk menangkap pergerakan saham yang non-linear. Dengan menggunakan granger causality test diketahui arah korelasi faktor eksternal dalam hal ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Saham Gabungan Sektor Pertambangan, Pergerakan harga Minyak Dunia (oil price), Nilai tukar mata uang Dollar Amerika ke Indonesia Rupiah (USD to IDR), serta harga komoditas alternative yaitu batu bara. Pemodelan matematis yang paling cocok terhadap pergerakan harga saham kode MEDC adalah TGARCH(1,1), kode saham ARTI adalah GARCH-M(1,1), kode saham ENRG, RUIS dan ESSA adalah GARCH(1,1), kode saham ELSA dan BIPI adalah EGARCH(1,1). Faktor yang paling berpengaruh terhadap pergerakan harga saham perusahaan dalam sub sektor pertambangan minyak dan gas bumi adalah faktor oil price. Sedangkan faktor yang tidak memberikan pengaruh terhadap pergerakan harga saham perusahaan adalah pergerakan harga batu bara.

Kata kunci: Minyak Bumi, Saham, Pengaruh