Persepsi Mengenai Tindak Pemantauan dan Dampaknya Terhadap Kebebasan Berpendapat Aktivis Demokrasi
Perkembangan teknologi digital telah membawa peluang sekaligus tantangan bagi kebebasan berpendapat. Secara khusus penelitian ini berupaya mengeksplorasi bagaimana dugaan tindak pemantauan yang menimpa sejumlah aktivis demokrasi dipersepsikan, direspon dan memberikan dampak terhadap mereka. Melalui serangkaian wawancara mendalam kepada dua informan kunci yang berprofesi sebagai epidemolog serta data scientist, peneliti melakukan telaah atas peristiwa pemantauan, utamanya peretasan yang menimpa mereka. Selain itu untuk meluaskan spektrum studi, peneliti juga melakukan wawancara kepada sejumlah pihak seperti: ahli teknologi informasi, jurnalis majalah nasional, direktur eksekutif perwakilan lembaga swadaya masyarakat, peneliti kajian siber dan perwakilan lembaga advokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak pemantauan yang terjadi memberikan dampak yang berbeda terhadap kedua informan kunci. Bagi informan kunci pertama, tindak pemantauan dipersepsi dan direspon sebagai sesuatu yang tidak memerlukan perhatian karena titik fokus permasalahan jangan sampai teralihkan dari isu yang tengah ia kritisi. Ia juga menyatakan untuk terus bersuara kritis di media sosial sebagaimana biasa ia lakukan. Ia tidak peduli dengan apa yang terjadi, selama ia tetap bisa menyuarakan kajian dari bidang keilmuannya. Sedangkan bagi informan kunci kedua, tindak pemantauan telah mengubah yang bersangkutan untuk mengambil posisi yang lebih tenang, reflektif dan bahkan menghapus beberapa unggahan yang dianggap kritis oleh sejumlah oknum otoritas. Adanya serangan fisik yang terjadi bersamaan dengan serangan digital telah berhasil mengubahnya. Secara khusus bagi informan kunci kedua, tindak yang terjadi telah mengubah frekuensinya dalam berbagi unggahan, ia pun lebih banyak memanfaatkan emoticon yang tersedia dalam platform media sosial karena sifatnya yang lebih universal. Ini juga dilakukan sebagai strategi adaptasi atas kondisi yang terjadi. Terdapat beberapa pihak potensial yang menolak untuk berpatisipasi dalam penelitian ini karena sensitivitas dan potensi risiko yang mereka terima dari pembahasan.
Kata kunci: pemantauan, media sosial, kebebasan berpendapat
Kata kunci: pemantauan, media sosial, kebebasan berpendapat
Bonifasius Santiko Parikesit - Personal Name
218122042 - Bonifasius Santiko Parikesit
Tesis PMK
Indonesia
Universitas Paramadina
2021
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...