Setiap individu dalam hidupnya pernah mengalami kesulitan, hambatan atau ancaman yang berat. Dalam manghadapi kesulitan dan hambatan tersebut, individu harus mampu menghadapinya untuk bangkit dari situasi sulit. kemampuan individu utuk menghadapi kesulitan dan ketangguhan dalam menghadapi stress dinamakan resiliensi. Subjek penelitian ini adalah seorang ibu single parent berinisial MS berusia 65 tahun yang memiliki anak dewasa madya dengan gangguan skizofrenia. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat gambaran resiliensi ibu single parent yang memiliki anak dewasa madya dengan gangguan skizofrenia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik non-probability sampling yang digunakan adalah purposeful sampling. Metode pengumpulan data dengan mewawancarai subjek MS dan tiga informan MSY, ST, MY. Hasil penelitian ini menunjukan MS memiliki resiliensi. Beberapa faktor resiliensi yang dimiliki subjek MS ialah emotional regulation (regulasi emosi) dimana subjek MS mampu melakukan cara-cara positif untuk meredakan emosi ketika sedang berhadapan dengan sang anak. Selain itu, pada faktor empathy (empati) dimana subjek MS mampu untuk mengenali atau membaca tanda-tanda ketika sang anak mengalami depresi atau ketika sang anak merasakan adanya halusinasi. Subjek selalu mendekatkan diri dengan sang anak agar sang anak merasa nyaman dan tidak merasa kesepian. Pada faktor optimism (optimisme) dan self efficacy (efikasi diri) subjek MS percaya pada dirinya serta memiliki dorongan yang kuat untuk mampu menghadapi masa sulit. Pada faktor reaching out (pencapaian yang diinginkan), masih dalam proses untuk mengarah resiliensi hal ini karena subjek MS masih berusaha memaknai hidup dengan positif.

Kata kunci: Resiliensi, Dewasa Akhir, Skizofrenia
Daftar pustaka: 54 (2010-2018)