Saat ini isu-isu pelanggaran hak asasi makin marak, terutama kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan. Melalui Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan #HearMeToo, UN Women mendorong semua pihak untuk berdiri dalam solidaritas dengan penyintas dan gerakan anti kekerasan, serta mulai bersuara untuk akhiri kekerasan terhadap perempuan. Penelitian kepada kampanye ini didasari oleh teori delapan (8) elemen kampanye efektif oleh oleh Nowak dan Warneryd sebagai landasan penelitian, dalam mengupas kampanye komunikasi yang dilakukan oleh UN Women. Dalam melakukan penelitian, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif qualitatif, dimana penulis menggunakan metode wawancara dan observasi sebagai alat pengumpul data sehingga bisa diperoleh hasil penelitian yang mendalam dan objektif. Proses analisa data dilakukan dengan menyeluruh berdasarkan hasil interview dengan pihak informan dan mengolah data-data yang terkumpul di lapangan, untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui: efek yang ingin dicapai, strategi antisipasi hambatan, objek komunikasi, target khalayak, media dan saluran komunikasi, pesan yang dirancang, komunikator/pengirim pesan, dan untuk mengetahui efek yang telah dicapai dalam kegiatan kampanye “16 Days Activism to End Violence Against Women and Girls” oleh UN Women. Kesimpulan: Berdasarkan delapan elemen kampanye komunikasi efektif, penelitian yang diadakan terhadap kampanye komunikasi yang dicanangkan oleh UN Women, kampanye “16 Days Activism to End Violence Against Women and Girls”, dapat disimpulkan bahwa kampanye ini tergolong sukses karena cukup mencapai apa yang menjadi objektifitasnya, yaitu salah satunya meningkat awareness masyakarat akan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.

Kata Kunci: Evaluasi, Kampanye, Komunikasi, Kampanye Komunikasi, kekerasan terhadap perempuan, UN Women
Daftar Pustaka: 35 buku, 11 website, 4 jurnal.