Skripsi ini membahas tentang bagaimana dinamikapushback policy pemerintah Bangladesh terhadap pengungsi rohingya di Bangladesh periode 2013-2018. Di dalam skripsi ini digunakan konsep Kebijakan Luar Negeri, teori Pengambilan Keputusan dan dengan metode penelitian kualitatif. Penyebaran pengungsi rohingya yang keluar dari Myanmar memberikan dampak kepada negara sekitar Myanmar. Terutama Bangladesh sebagai negara tetangga sekaligus juga sebagai negara dengan jumlah pengungsi rohingya terbesar. Melihat besarnya pengungsi rohingya di Bangladesh, pemerintah Bangladesh melakukan berbagai cara untuk menahan masuknya pengungsi rohingya. Hal ini dikarenakan pemerintah Bangladesh sudah tidak mampu menerima pengungsi rohingya lagi . Pemerintah Bangladesh akhirnya menerapkan upaya repatriasi bagi pengungsi rohingya. Sehingga pemerintah Bangladesh merumuskan strategy paper sebagai langkah pertama untuk rencana repatriasi melalui pushback policy dan bersama dengan UNHCR sebagai komisaris tinggi urusan pengungsi memperbaiki akses pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan bagi pengungsi rohingya yang sebelumnya terbatas. Dalam tulisan skripsi ini juga membahas faktor penghambat baik internal maupun eksternal pemerintah Bangladesh dalam melakukan kebijaknnya dalam menghadapi pengungsi rohingya di Bangladesh.

Kata Kunci: Kebijakan Luar Negeri, Bangladesh, Pushback Policy, Rohingya, Myanmar
Daftar Pustaka: 15 buku, 12 jurnal, 10 dokumen dan laporan, 17 website