Skripsi ini membahas tentang perbandingan model deradikalisasi dalam penanganan terorisme di Indonesia dan Mesir periode 2007–2015. Permasalahan terorisme menjadi masalah yang serius di kedua negara yaitu Indonesia dan Mesir. Keberadaan kelompok–kelompok teroris di dunia internasional setelah peristiwa 9/11 membuat situasi keamanan global semakin terancam. Indonesia dan Mesir melakukan upaya memerangi terorisme salah satunya dengan pelaksanaan deradikalisasi. Deradikalisasi yang dilakukan kedua negara yakni Mesir dan Indonesia memiliki model yang berbeda dilihat dari strategi pendekatannya. Deradikalisasi Kolektif dilaksanakan di Mesir sedangkan Deradikalisasi Individu dilaksanakan di Indonesia. Periode yang diambil yakni dimulai pada 2007 dimana kedua negara melaksanakan deradikalisasi di dua kelompok yang berbeda namun diyakini sebagai sesama afiliasi kelompok teroris internasional, Al-Qaeda. Kedua model deradikalisasi yang diterapkan di Indonesia dan Mesir kemudian dibandingkan dengan menggunakan metode kualitatif kemudian dibandingkan dengan menggunakan metode komparatif dan menggunakan teori konstruktivisme serta konsep terorisme, radikalisme, dan deradikalisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) model deradikalisasi Indonesia dan mesir meskipun berbeda pada prakteknya namun terdapat persamaan dalam pendekatan terhadap pemimpin kelompok-kelompok radikalisme, 2) progam deradikalisasi merupakan program yang tidak mudah dan membutuhkan adanya kontinuitas namun di kedua negara, Indonesia dan Mesir, tidak terjadi kontinuitas karena tidak adanya langkah evaluasi setelah para narapidana terorisme bebas, 3) program deradikalisasi di kedua negara menimbulkan dampak yang tidak signifikan karena hambatan dan keterbatasan yang dimiliki pelaksana deradikalisasi di kedua negara.

Kata Kunci: Terorisme, Radikalisme, Deradikalisasi, Indonesia, Mesir