Politik Luar Negeri Amerika Serikat Terhadap Indonesia: Perspektif Amerika Serikat Menghadapi Tiongkok Dalam Kasus Laut Cina Selatan
Era kawasan Asia telah dimulai, munculnya kekuatan-kekuatan baru di Asia seperti Tiongkok dan India telah mengubah percaturan dunia internasional. Tiongkok sebagai kekuatan baru menimbulkan spekulasi kemungkinan dominasi negara raksasa tersebut khususnya di kawasan Asia. Adanya kekhawatiran dominasi Tiongkok di kawasan Asia disebabkan oleh sikap Tiongkok yang dinilai agresif oleh beberapa negara yang terlibat konflik wilayah di kawasan Laut Cina Selatan. Hal tersebut menarik perhatian Amerika Serikat untuk hadir kembali ke kawasan Asia melalui kebijakan luar negerinya Pivot to Asia. ‘Pivot’ atau disebut juga ‘penyeimbang’ merupakan kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang bertujuan untuk menyeimbangkan kekuatan Tiongkok di kawasan Asia tersebut mendorong Amerika Serikat untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik, termasuk dengan Indonesia. Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan letak geografis strategis memiliki peran kunci dalam hal ini, oleh karena itu Amerika Serikat meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia menjadi Kemitraan Strategis yang diharapkan bisa menguntungkan kedua negara, dan dapat meningkatkan posisi tawar Indonesia di mata Internasional. Pertumbuhan ekonomi dan modernisasi militer Indonesia serta letak strategis dan peran kunci yang dipegang Indonesia, khususnya di kawasan Asia Tenggara rupanya menarik bagi Amerika Serikat untuk mendukung agenda-agendanya dalam membendung pengaruh Tiongkok.
Adiyanti Tri Putriani - Personal Name
211131001 - Adiyanti Tri Putriani
Tesis PMH
Indonesia
Universitas Paramadina
2018
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...