Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan sektor manufaktur, jasa, dan ritel di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia periode 2014 hingga 2016. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling meliputi perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (N=293 dan T=3 tahun). Analisis dilakukan dengan regresi data panel untuk melihat pengaruh modal kerja yang diukur melalui receivables conversion period, inventory conversion period, dan payables defferal period terhadap profitabilitasnya yang diukur melalui return on assets. Hasil pengujian model menemukan bahwa variabel APD (Average Payable Days) signifikan berpengaruh pada industri manufaktur terhadap nilai ROA (Return on Assets) dengan arah koefisien regresi negatif. Variabel APD signifikan berpengaruh pada industri jasa terhadap nilai ROA dan variabel AID (Average Inventory Days) signifikan berpengaruh terhadap nilai ROA. Serta pada industri ritel, variable yang berpengaruh signifkan terhadap nilai ROA adalah AID dengan arah koefisien regresi positif. Temuan lainnya adalah bahwa variabel ARD (Average Receivable Days) tidak signifikan berpengaruh terhadap ROA pada seluruh sektor. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa secara terpisah ada pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan pada seluruh sektor manufaktur, jasa dan ritel.

Kata kunci: Manajemen modal kerja, receivables conversion period, inventory conversion period, dan payables defferal period, profitabilitas