Penelitian ini dilatarbelakangi adanya keprihatinan kepada perilaku peredaran dan penggunaan obat palsu di Indonesia. Dari data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, saat ini banyak masyarakat menggunakan obat palsu dan ilegal baik sacara sadar ataupun tidak. Berdasarkan masalah tersebut beberapa pihak khususnya pemerintah melakukan berbagai cara untuk merubah perilaku masyarakat tersebut, salah satunya dengan melakukan program kampanye yang dinamakan DAGUSIBU, yakni DApatkan obat dengan benar, GUnakan obat dengan benar, SImpan obat dengan benar, dan BUang obat dengan benar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh yang ditimbulkan dari program kampanye DAGUSIBU terhadap perilaku masyarakat. Analisis yang dilakukan terhadap program kampanye ini meliputi elemen komunikator, pesan dan media yang digunakan yang disumsikan memiliki pengaruh dalam mengubah perilaku komunikan. Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan metode survei ke sejumlah responden sebagai peserta program kampanye. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 110 responden yang didapatkan pada empat lokasi kampanye DAGUSIBU. Sedangkan analisis data menggunakan analisis regresi untuk menguji pengaruh antar variabel. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara ketiga elemen kampanye komunikasi yaitu komunikator, pesan dan media terhadap pembentukan perilaku positif masyarakat dalam menjauhi penggunaan obat palsu. Hasil uji pengaruh juga menunjukan bahwa media kampanye yang digunakan memiliki dampak yang lebih besar dalam memengaruhi perilaku masyarakat. Hasil deskriptif jawaban responden menunjukan bahwa perilaku yang positif dari masyarakat yang mempunyai keinginan menjauhi obat palsu, namun saat ini masih banyak yang tidak bisa membedakan obat palsu dan asli yang akan dibeli.

Kata Kunci: Kampanye Komunikasi, Komunikator, Pesan, Media, Perilaku