Gambaran Compliance (kepatuhan) Berkendara pada Sopir Angkutan Umum (ANGKOT) OK-Otrip dan Non-OK Otrip di DKI Jakarta
Rahdiandi Muhammad Yusuf / 113107040
69 halaman + 6 romawi, 2 foto, 16 tabel, 7 lampiran
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran compliance (kepatuhan) berkendara pada sopir angkutan umum (angkot) OK-Otrip dan NON-OK Otrip di DKI Jakarta. Cialdini dan Goldstein (2004), menyatakan bahwa compliance (kepatuhan) merupakan suatu bentuk respon yang berupa persetujuan untuk melakukan sesuai dengan tuntunan. Responden dalam penelitian ini yaitu sopir angkutan umum OK-Otrip dan NON-OK Otrip di DKI Jakarta dengan rentang usia 26-59 tahun. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu menggunakan Undang-undang no 29 tahun 2009 paragraf 9 pasal 124, pasal 125 dan pasal 126. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada compliance (kepatuhan) berkendara pada sopir angkot OK-Otrip memiliki kategori yang tinggi dengan jumlah responden yang jumlah 59 responden tinggi. Hasil dari penelitian pada compliance (kepatuhan) berkendara pada sopir angkot NON-OK Otrip memiliki kategori yang rendah dengan jumlah 70 responden rendah.
Kata kunci: compliance (kepatuhan), sopir angkutan umum, OK-Otrip NON-OK Otrip, DKI Jakarta.
Daftar Pustaka: 42, 1993-2018
69 halaman + 6 romawi, 2 foto, 16 tabel, 7 lampiran
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran compliance (kepatuhan) berkendara pada sopir angkutan umum (angkot) OK-Otrip dan NON-OK Otrip di DKI Jakarta. Cialdini dan Goldstein (2004), menyatakan bahwa compliance (kepatuhan) merupakan suatu bentuk respon yang berupa persetujuan untuk melakukan sesuai dengan tuntunan. Responden dalam penelitian ini yaitu sopir angkutan umum OK-Otrip dan NON-OK Otrip di DKI Jakarta dengan rentang usia 26-59 tahun. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu menggunakan Undang-undang no 29 tahun 2009 paragraf 9 pasal 124, pasal 125 dan pasal 126. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada compliance (kepatuhan) berkendara pada sopir angkot OK-Otrip memiliki kategori yang tinggi dengan jumlah responden yang jumlah 59 responden tinggi. Hasil dari penelitian pada compliance (kepatuhan) berkendara pada sopir angkot NON-OK Otrip memiliki kategori yang rendah dengan jumlah 70 responden rendah.
Kata kunci: compliance (kepatuhan), sopir angkutan umum, OK-Otrip NON-OK Otrip, DKI Jakarta.
Daftar Pustaka: 42, 1993-2018
Rahdiandi Muhammad Yusuf - Personal Name
113107040 - Rahdiandi Muhammad Yusuf
Skripsi PPS
Indonesia
Universitas Paramadina
2019
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...