Persepsi etis merupakan sikap seseorang dalam menyeleksi informasi, mengatur, dan menafsirkan makna yang sesuai dengan prinsip kebenaran dan berlaku di dalam norma sosial yang umumnya tidak tertulis. Menurut Allport persepsi memiliki tiga aspek, yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Pada prinsipnya perilaku korupsi adalah suatu perilaku terkait dengan penyelewengan/penyalahgunaan wewenang serta melanggar hukum, norma, dan moral demi keuntungan pribadi atau orang lain. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus.Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah wawancara dengan bentuk wawancara semi terstruktur. Penelitian ini terdiri dari satu orang subjek yang berusia remaja yang memiliki orangtua pelaku korupsi dengan dua orang informan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa etis jika dikatakan orangtua subjek melakukan penyuapan walau dengan tidak langsung. Subjek juga mempersepsikan bahwa nominal yang diberikan orangtuanya untuk menyuap hakim termasuk nominal kecil serta etisnya untuk melakukan penyuapan dengan nominal besar. Persepsi etis subjek tersebut juga dipengaruhi oleh orangtuanya.

Kata kunci: Persepsi, persepsi etis, perilaku korupsi, remaja.
Daftar Pustaka: 41 (1991-2018)