Peran Japan Self Defense Force Dalam Operasi Peacekeeping PBB di Sudan Selatan (2013-2017)
Skripsi ini membahas mengenai peran Japan Self Defense Force dalam misi Peacekeeping Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Sudan Selatan tahun 2013 - 2017. Pasca kemerdekaan Sudan Selatan pada tahun 2011, negara ini telah dilanda beberapa konflik internal, salah satunya adalah konflik internal yang terjadi diantara elit politik, yaitu Presiden Sudan Selatan Salva Kiir, dan wakil Presiden Sudan Selatan Riek Machar.Kedua pihak yang berseteru memiliki latar belakang etnis yang berbeda, dan merupakan dua etnis terbesar di Sudan Selatan. Hal tersebut mengakibatkan konflik internal ini bereskalasi menjadi konflik yang berkembang luas di masyarakat.Konflik internal yang terjadi di Sudan Selatan memiliki dampak negative yaitu berkembangnya krisis kemanusiaan dan dari segi ekonomi, turun nya produksi minyak Sudan Selatan.Selain konflik ini merusak stabilitas keamanan negara, konflik ini juga dapat merugikan negara – negara sekitar Sudan Selatan. Oleh sebab itu, PBB sebagai organisasi internasional yang memiliki perhatian terhadap isu kemanusiaan dan perdamaian konflik di wilayah Sudan Selatan, mengirimkan pasukan operasi Peacekeeping ke wilayah Sudan Selatan, bekerjasama dengan Jepang. Jepang mengirimkan beberapa personel Japan Self Defense Force unuk turut membantu menjaga stabilitas keamanan Sudan Selatan, sebagai implementasi dari penandatanganan Peace Cooperation Act tahun 1992.
Penelitian ini menggunakan paradigma neoliberalisme dengan analisa konsep kepentingan nasional dan resolusi konflik. Untuk mencapai tujuan penelitian, metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis merupakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data, studi pustaka (library research) yang bersumber dari buku, jurnal, dokumen dan website yang dapat dipercaya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, JSDF telah berkontribusi dalam program peacekeeping PBB di Sudan Selatan dalam pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh personil JSDF bagian engineering unit dan beberapa misi penyelamatan masyarakat sipil pasca perubahan mandate PBB yang memperbolehkan JSDF untuk menggunakan senjata selain untuk tujuan perlindungan diri. Meskipun ada beberapa hambatan dalam menjalankan tugasnya, JSDF tetap dinilai sukses dalam misi-misi nya hingga kontribusi JSDF dalam misi peacekeeping PBB berakhir pada tahun 2017.
Keyword: Sudan Selatan, PBB, Peacekeeping, JSDF, Engineering Unit, Peran
Penelitian ini menggunakan paradigma neoliberalisme dengan analisa konsep kepentingan nasional dan resolusi konflik. Untuk mencapai tujuan penelitian, metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis merupakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data, studi pustaka (library research) yang bersumber dari buku, jurnal, dokumen dan website yang dapat dipercaya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, JSDF telah berkontribusi dalam program peacekeeping PBB di Sudan Selatan dalam pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh personil JSDF bagian engineering unit dan beberapa misi penyelamatan masyarakat sipil pasca perubahan mandate PBB yang memperbolehkan JSDF untuk menggunakan senjata selain untuk tujuan perlindungan diri. Meskipun ada beberapa hambatan dalam menjalankan tugasnya, JSDF tetap dinilai sukses dalam misi-misi nya hingga kontribusi JSDF dalam misi peacekeeping PBB berakhir pada tahun 2017.
Keyword: Sudan Selatan, PBB, Peacekeeping, JSDF, Engineering Unit, Peran
Nimas Ayu Ratnasari - Personal Name
114105054 - Nimas Ayu Ratnasari
Skripsi HI
Indonesia
Universitas Paramadina
2018
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...