Penelitian ini membahas mengenai kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Kuba pasca normalisasi hubungan kedua negara. Meskipun normalisasi telah dilakukan, kedua negara masih menghadapi hambatan dalam menuju hubungan bilateral yang lebih harmonis. Normalisasi yang diinisiasi oleh Presiden Barack Obama pada tahun 2014 ini tidak berujung pada pencabutan embargo ekonomi Kuba hingga masa kepemimpinannya berakhir tahun 2016. Peneliti menggunakan paradigma liberalisme dalam menganalisa permasalahan di penelitian ini, dengan menggabungkan teori dan konsep diantaranya konsep kebijakan luar negeri, containment policy, absolute gains, bandwagoning, dan aksi-reaksi. Selanjutnya, metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif analitis, dengan mengumpulkan data dari dokumen. Hasil temuan dalam penelitian ini: pertama, kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Kuba bertujuan untuk mewujudkan Kuba menjadi negara yang lebih demokratis sesuai dengan kepentingan Amerika Serikat. Kedua, Amerika Serikat menggunakan strategi promosi demokrasi dan hak asasi manusia untuk menjalin kerjasama bilateral dengan Kuba. Kedua negara masih memiliki kepentingan yang berbeda sehingga kebijakan normalisasi tersebut tidak mencapai hasil yang maksimal.

Kata Kunci : Amerika Serikat, Kuba, Kebijakan Luar Negeri.
Daftar Pustaka : 21 Buku, 4 Skripsi, 2 Dokumen dan Laporan, 20 Jurnal, 36 Website (1960-2017).