Analisis Kerjasama Perdagangan Indonesia-Australia dalam Kebijakan Impor Sapi Potong (Livestock) (2010-2014)
Abstrak
Perdagangan merupakan isu kontemporer dalam dunia hubungan internasional, dimana kerjasama perdagangan pada saat ini merupakan sebuah keharusan bagi setiap negara guna meningkatkan perekonomian.Dalam hal ini penulis lebih ingin mengupas permasalahan ini memakai pendekatan teori liberalism. Dalam hal ini teori liberal berpandangan jika setiap negara harus melakukan kerjasama perdagangan dengan negara lain, terutama dalam bidang ekonomi. Selain itu peran pemerintah harus di minimalisir agar kerjasama tersebut bisa berjalan dengan baik. Selain itu mekanisme harga diserahkan sepenuhnya dan di tentukan oleh mekanisme pasar. Tidak terkecuali Indonesia dengan Australia, kerjasama Indonesia Australia telah terjalin sejak lama dan mempunyai sejarah tersendiri, dimana hubungan secara bilateral antara Indonesia dengan Australia kian baik setiap tahunya. Indonesia dengan Australia menjalin kerjasama dalam berbagai bidang tidak terkecuali dalam bidang ekonomi. Faktor geografis Indonesia dengan Australia menjadi faktor penting guna terjalinya kerjasama ini, tidak terkecuali dalam bidang impor sapi potong (livestock) . dalam hal ini penulis melihat bahwa perdagangan terutama komoditi livestock antara Australia dengan Indonesia menarik untuk dibahas. Tantangan dan hambatan dalam hal ini menjadi sesuatu yang sangat menarik jika kita berkaca kepada prospek yang terjalin di masa depan. Masalah yang dihadapi oleh keduabelah pihak dari mulai permasalahan adanya investigasi yang dilakukan oleh abc news sehingga menyebabkan Australia melakukan perombakan tatakelola perdagangan livestock tersebut. Hal ini berimplikasi kepada Indonesia sebagai negara pengimport livestock, yang otomatis harus merevisi undang-undang yang mengatur perdagangan dan tatakelola sapi potong. Dalam hal ini penulis menggunakan metode analisi pustaka, diharapkan dengan metode ini kita dapat melihat bagaimana kebijakan dan peraturan akan kerjasama ini berjalan, selain itu metode yang dipakai adalah wawancara dan pengamatan langsung dilapangn, diharapkan metode ini dapat melihat langsung bagaimana realita yang ada dilapangan dan sejauh mana tingkat keberhasilan dan juga hambatan sehingga dikemudian hari Indonesia maupun Australia bisa lebih meningkatkan kerjasama dalam hal perdagangan livestock ini.
Kata kunci : Indonesia,Australia,perdagangan sapi potong
Perdagangan merupakan isu kontemporer dalam dunia hubungan internasional, dimana kerjasama perdagangan pada saat ini merupakan sebuah keharusan bagi setiap negara guna meningkatkan perekonomian.Dalam hal ini penulis lebih ingin mengupas permasalahan ini memakai pendekatan teori liberalism. Dalam hal ini teori liberal berpandangan jika setiap negara harus melakukan kerjasama perdagangan dengan negara lain, terutama dalam bidang ekonomi. Selain itu peran pemerintah harus di minimalisir agar kerjasama tersebut bisa berjalan dengan baik. Selain itu mekanisme harga diserahkan sepenuhnya dan di tentukan oleh mekanisme pasar. Tidak terkecuali Indonesia dengan Australia, kerjasama Indonesia Australia telah terjalin sejak lama dan mempunyai sejarah tersendiri, dimana hubungan secara bilateral antara Indonesia dengan Australia kian baik setiap tahunya. Indonesia dengan Australia menjalin kerjasama dalam berbagai bidang tidak terkecuali dalam bidang ekonomi. Faktor geografis Indonesia dengan Australia menjadi faktor penting guna terjalinya kerjasama ini, tidak terkecuali dalam bidang impor sapi potong (livestock) . dalam hal ini penulis melihat bahwa perdagangan terutama komoditi livestock antara Australia dengan Indonesia menarik untuk dibahas. Tantangan dan hambatan dalam hal ini menjadi sesuatu yang sangat menarik jika kita berkaca kepada prospek yang terjalin di masa depan. Masalah yang dihadapi oleh keduabelah pihak dari mulai permasalahan adanya investigasi yang dilakukan oleh abc news sehingga menyebabkan Australia melakukan perombakan tatakelola perdagangan livestock tersebut. Hal ini berimplikasi kepada Indonesia sebagai negara pengimport livestock, yang otomatis harus merevisi undang-undang yang mengatur perdagangan dan tatakelola sapi potong. Dalam hal ini penulis menggunakan metode analisi pustaka, diharapkan dengan metode ini kita dapat melihat bagaimana kebijakan dan peraturan akan kerjasama ini berjalan, selain itu metode yang dipakai adalah wawancara dan pengamatan langsung dilapangn, diharapkan metode ini dapat melihat langsung bagaimana realita yang ada dilapangan dan sejauh mana tingkat keberhasilan dan juga hambatan sehingga dikemudian hari Indonesia maupun Australia bisa lebih meningkatkan kerjasama dalam hal perdagangan livestock ini.
Kata kunci : Indonesia,Australia,perdagangan sapi potong
Raden Ilham Rizky - Personal Name
210000229 - Raden Ilham Rizky
SKRIPSI HI
Skripsi PHI
Indonesia
Universitas Paramadina
2017
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...