Tujuan Penelitian Menggambarkan bagaimana cara pemenangan kandidat petahana pada Pilkada di tahun 2015 yang mencakup; Praktek Kebijakan Petahana sebelum dan pada saat Pilkada di daerah, Praktek Kampanye dan Dana Kampanye Kandidat Petahana di daerah menggunakan sumber daya publik yang turut mendukung efektifitas kampanye kandidat petahana. Metode Penelitian: Metode kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil Penelitian: Gambaran konteks lokal yang mendukung kemenangan kandidat petahana dan penjelasan pengaruh petahana terhadap efektifitas pemenangan pilkada. Kesimpulan: Transisi otonomi daerah jalan bagi kekuasaan oligarkhi lama dengan format politik baru, lebih terbuka dan terdesentralisasi. Kekuatan baru mampu membangun aliansi baru hingga tingkat akar rumput dengan model patron-client yang didukung oleh bos lokal berbasis hubungan transaksional. Pasangan Petahana menikmati diskon kampanye (direct officeholder benefits) dalam bentuk publikasi program, penggunaan fasilitas jabatan yang dijalankan dengan cara-cara koruptif. Penguasaan jaringan opinion leader dari kelompok relawan pemenangan yang dibina dengan praktek transaksional serta program populis sangat menunjang efektifitas kemenangan Petahana di tingkat akar rumput.

Kata Kunci: Pemilu Kepala Daerah Langsung, Petahana, Korupsi Pemilu, Efektifitas Kampanye