Tesis ini berjudul “Retorika Ahok Tentang Islam”. Basuki Tjahaja Purnama, atau lebih dikenal dengan panggilan akrabnya Ahok, sering mendapatkan kritik ketika dia mengkaitkan pernyataan-pernyataannya dengan Islam. Beragam isu yang disampaikannya mendapatkan beragam tanggapan, prasangka dan kecurigaan tumbuh karena identitas Ahok yang non Muslim. Puncaknya ketika ia didakwa menista agama karena mengutip ayat Al-Maidah 51. Penelitian ini bertujuan bagaimana retorika Ahok ketika ia menyampaikan gagasan atau pandangan yang mengkaitkan Islam dengan menggunakan pendekatan retorika Burke. Terutama dalam aspek kajian Identifikasi, Pentad Dramatisme, Analisis Rasio dramatistik dan Analisis penekanan terhadap satu dari antara empat elemen Pentad. Data penelitian ini adalah pidato-pidato Ahok yang banyak tersebar di Youtube. Pembahasan terhadap retorika Ahok ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu pidato-pidato sebelum kontroversi, termasuk di dalamnya kontroversi Surat Al Maidah 51 yang disampaikannya di Kepulauan Seribu dan pembahasan khusus mengenai retorika Ahok dalam pidato eksepsi di pengadilan Negeri pada tanggal 13 Desember 2016. Hasil dari penelitian ini adalah, proses identifikasi oleh Ahok dikemas dengan gaya storytelling. Dengan cara ini, Ahok dengan mudah membangun identifikasi, yaitu kesamaan antara dirinya dan pendengarnya. Tema Islam yang digunakan Ahok juga bertujuan untuk mendapatkan dukungan dari umat Islam dan menangkal dari belbagai isu miring. Ahok memiliki kemampuan pidato yang baik, dan seringkali di lakukan tanpa teks. Sehingga di dalam pidato tersebut cukup sering di selingi bagian dari pengalaman pribadi untuk mengkonstruksikan gagasan dan pandangan politiknya.

Kata Kunci: Ahok, Tionghoa, Islam, Retorika, Dramatisme, Burke