Dewan Perwakilan Daerah (DPD) adalah lembaga tinggi negara yang dibentuk pasca reformasi. Kehadirannya menjadi penting untuk mendorong proses demokratisasi di parlemen dengan membubarkan Utusan Daerah dan Utusan Golongan. Sebagai konsekuensi dari pembubaran tersebut, dibentuk DPD sebagai format lain dari kedua bagian institusi negara. Namun kehadiran DPD tidak diikuti dengan peran, tugas, fungsi dan wewenang yang luas. Dikhawatirkan berpotensi menjadi rival yang tanpa kontrol bagi DPR. DPD hanya dberikan wewenang terbatas untuk hanya menjadi mitra di dalam parlemen untuk memberikan DPR dalam menjalankan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.

Menyadari kondisi tersebut DPD berupaya untuk melakukan advokasi terhadap peranan yang dimilikinya. Salah satunya dengan mendorong inisiatif yang disebut sebagai Amandemen ke-5 UUD 1945. Melalui Amandemen tersebut diharapkan peranan DPD semakin dikuatkan setidaknya untuk terlibat dalam pengambilan keputusan di parlemen.

Upaya lainnya yang dilakukan oleh DPD adalah membangun strategi komunikasi dan pencitraan. Salah satu upaya tersebut dilakukan dengan bekerjasama dengan SMART FM untuk membuat program Talskhow Radio berjudul “Perspektif Indonesia”. Melalui program ini, DPD mengharapkan untuk mempromosikan kinerjanya kepada publik. Berpijak pada fenomena tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana pencitraan DPD dalam program perspektif Indonesia di SMART-FM?

Penelitian ini menggunakan Content Analysis terhadap program perspektif Indonesia di SMART – FM pada kurun waktu Juni – Desember 2011. Pilihan kurun waktu tersebut karena pada fase tersebut merupakan titik akhir kerjasama antara DPD dengan SMART-FM dalam program “Perspektif Indonesia”

Kata Kunci : DPD RI, Citra, Program Radio.
Daftar Pustaka : Buku 15 (1995-2011), 1 Jurnal, 2 Situs Internet