Keterlibatan Amerika Serikat dalam Konflik Tiongkok-Tibet (2008-2014)
Skripsi ini menganalisa dan menggambarkan keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik Tiongkok - Tibet periode 2008 – 2014. Penelitian ini juga menemukan bahwa adanya keterlibatan Amerika Serikat yang menjadi sebab dari berlangsungnya pelanggaran HAM dan berbagai macam isu kekerasan di Tibet sejak tahun 2008 – 2014.
Pada peristiwa yang terjadi ditahun 2008 di Tibet tidak lepas dari scenario AS, AS yang sebelumnya sudah melakukan konfrontasi terhadap masyarakat Tibet, melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Tiongkok. Mereka digiring untuk melakukan aksi kekerasan yang bertentangan dengan ajaran agama Buddha. Hal ini juga didukung oleh pemberitaan media internasional yang memberitakan bahwa pemberontakan yang terjadi di Tibet merupakan hal yang benar, dan pemerintah Tiongkok yang melakukan kesalahan. Pemberitaan ini dilakukan AS untuk menjelekkan nama Tiongkok dimata Internasional dengan menuduh Tiongkok melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Terlebih Tiongkok saat ini mengalami kemajuan yang luar biasa. Pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat semakin mudah menyaingi AS. Tujuan AS didalam permasalahan Tibet ini agar AS tidak ada saingan sehingga tetap menjadi Negara Super Power.
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian dan penulisan skripsi ini adalah teori Realisme, dimana Amerika Serikat merupakan aktor utama dalam panggung internasional. Dan dalam konteks ini Amerika Serikat diasumsikan sebagai entitas yang bersifat tunggal dan rasional. Amerika Serikat juga menjadikan Tiongkok sebagai sasaran baru dan tujuan utama dari Perang Opium dalam bentuk halus dikenal sebagai “promosi demokrasi” Sebagai dua kekuatan besar di dunia saat ini, Amerika Serikat dan Tiongkok mempunyai peran yang sangat besar dalam menjaga stabilitas ekonomi dan politik Internasional. Jika kedua Negara tersebut berseteru, dampaknya akan meluas ke Negara negara di seluruh dunia.
Kata Kunci: Konflik Tibet, Keterlibatan Amerika Serikat, HAM, Hubungan Amerika Serikat -
Tiongkok.
Pada peristiwa yang terjadi ditahun 2008 di Tibet tidak lepas dari scenario AS, AS yang sebelumnya sudah melakukan konfrontasi terhadap masyarakat Tibet, melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Tiongkok. Mereka digiring untuk melakukan aksi kekerasan yang bertentangan dengan ajaran agama Buddha. Hal ini juga didukung oleh pemberitaan media internasional yang memberitakan bahwa pemberontakan yang terjadi di Tibet merupakan hal yang benar, dan pemerintah Tiongkok yang melakukan kesalahan. Pemberitaan ini dilakukan AS untuk menjelekkan nama Tiongkok dimata Internasional dengan menuduh Tiongkok melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Terlebih Tiongkok saat ini mengalami kemajuan yang luar biasa. Pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat semakin mudah menyaingi AS. Tujuan AS didalam permasalahan Tibet ini agar AS tidak ada saingan sehingga tetap menjadi Negara Super Power.
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian dan penulisan skripsi ini adalah teori Realisme, dimana Amerika Serikat merupakan aktor utama dalam panggung internasional. Dan dalam konteks ini Amerika Serikat diasumsikan sebagai entitas yang bersifat tunggal dan rasional. Amerika Serikat juga menjadikan Tiongkok sebagai sasaran baru dan tujuan utama dari Perang Opium dalam bentuk halus dikenal sebagai “promosi demokrasi” Sebagai dua kekuatan besar di dunia saat ini, Amerika Serikat dan Tiongkok mempunyai peran yang sangat besar dalam menjaga stabilitas ekonomi dan politik Internasional. Jika kedua Negara tersebut berseteru, dampaknya akan meluas ke Negara negara di seluruh dunia.
Kata Kunci: Konflik Tibet, Keterlibatan Amerika Serikat, HAM, Hubungan Amerika Serikat -
Tiongkok.
Puti Annisa - Personal Name
209000266 - Puti Annisa
SKRIPSI HI
Skripsi PHI
Indonesia
Universitas Paramadina
2016
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...