Penelitian ini akan membahas tentang kebijakan luar negeri Australia dalam menghadapi refugee dan asylum seekers, pada masa pemerintahan Julia Gillard yakni periode 2010 – 2013. Dalam kebijakannya Australia melakukan kerjasama bilateral dengan negara di kawasan Asia Pasifik yakni kebijakan Pacific Solution II, Malaysia Solution serta transfer refugee dengan Selandia Baru. Kerjasama tersebut diambil sebagai urgensi tingginya kedatangan refugee dan asylum seeker ke Australia pada tahun 2010 – 2012, pada masa pemerintahan Julia Gillard. Selain itu kerjasama – kerjasama yang dilakukan oleh Australia disebabkan oleh beberapa faktor pendorong yakni kepentingan nasional, faktor domestik dan faktor internasional.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan. Paradigma yang digunakan adalah Neorealisme untuk menganalisa kerjasama yang dilakukan oleh Australia, dan konsep proses pengambilan kebijakan luar negeri Rational Actor Model dan Bureaucratric Politic Model. Hasil temuan dalam penelitian ini diantaranya adalah kepentingan nasional Australia yang turut diimplementasikan yakni kepentingan ekonomi atau economic well being, kepentingan pertahanan atau homeland defence dan kepentingan tatanan dunia atau favourable world order. Faktor-faktor yang mendorong Julia Gillard dalam domestik yakni pemilihan umum serta opini publik domestik maupun luar negeri dalam menghasilkan kebijakan luar negerinya. Serta faktor-faktor internasional yakni keadaan lingkungan, sumber daya manusia, dan teknologi yang dimiliki Australia juga institusi ekonomi dan politik yang mempengaruhi Australia

Kata Kunci: Kebijakan Luar Negeri, Kepentingan Nasional, Refugee, Asylum Seeker
Daftar Pustaka : 14 Buku (1973-2012), 5 Jurnal dan Makalah, 122 Artikel Online dan Website