Kekayaan makanan tradisional Indonesia merupakan bagian dari peradaban yang menentukan identitas, seperti pada kemasan yang membungkus atau menjadi alas makanan. Kemasankemasan tradisional Indonesia banyak menggunakan daun-daunan terutama daun pisang. Ada beberapa macam kemasan tradisional khas Indonesia seperti samir, ceper, kue pisang, bongko,tum, lontong, pasung, sudi, pincuk, sumpil, lemper dan takir. Namun, seiring berjalannya waktu, di era modern dan kota-kota besar saat ini, kemasan-kemasan alami sudah mulai tidak terlihat. Selain karena keberadaan daun pisang yang sulit ditemukan, juga keinginan orang untuk menggunakan produk yang serba praktis dan cepat seperti plastik. Oleh karena itu, value yang ada pada kemasan daun pisang seperti sifatnya yang alami dan compostable (dapat terurai), teksturnya yang halus dengan aroma alami dan kegiatan merangkai sebelum penggunaannya ditransformasikan dalam desain wadah makanan dari bioplastik. Takir secara tradisional digunakan saat ada perayaan tertentu untuk wadah makanan. Takir menjadi inspirasi bentuk perancangan produk untuk pesta (partyware set). Material yang digunakan adalah home-made bioplastic, karena sifatnya compostable dan edible yang terbuat dari campuran polimer (agar), plasticizer (glycerin), additives (vinegar) dan air.

Kata Kunci: Takir, Tradisional, Bioplastik, Polimer