Krisis kepemimpinan di Indonesia memberikan efek domino pada tingginya angka korupsi di Indonesia. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah korupsi melalui jalur pendidikan adalah dengan menggalakkan pendidikan anti korupsi. Perancangan permainan ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertama, sulitnya anak-anak sekolah dasar dalam memahami nilai-nilai pendidikan karakter sebagai turunan dari pendidikan antikorupsi. Kedua, sangat kurangnya media alternatif yang digunakan dalam menyampaikan nilai-nilai pendidikan antikorupsi untuk sekolah dasar. Ketiga, kurang menariknya pendekatan yang digunakan dalam mengajarkan nilai-nilai antikorupsi. Keempat, metode dan alat pendukung/media dalam menyampaikan nilai-nilai anti korupsi kurang melibatkan partisipasi anak secara aktif sebagai subjek pembelajaran. Terakhir, metode dan alat pendukung/media dalam menyampaikan nilai-nilai antikorupsi saat ini membatasi anak-anak untuk memahami nilai secara ekspresif dan eksploratif sehingga cenderung menghafal

Perancangan permainan ini ditargetkan untuk anak usia sekolah dasar dengan rentang umur 11 hingga 13 tahun. Usia merupakan fokus utama penanaman jiwa-jiwa anti korupsi sejak dini. Hal ini untuk mengenalkan dan membiasakan budaya-budaya baik sejak ini dalam lingkungan akademik. Pada akhirnya, perancangan ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan dan bagi pemerintah. Perancangan ini mampu menjadi media alternatif dalam menumbuhkan bibit-bibit integritas pada generasi muda mendatang lewat sesuatu yang sederhana dan bermanfaat.

Kata Kunci : permainan papan, siswa, permainan, pendidikan anti korupsi
Daftar Pustaka: 33 buku (1982 sampai dengan 2014) + 17 sumber elektronik