Proses Penerapan Kata Cendol, Bata, dan Juragan Pada Media Sosial Kaskus
Terdapat 6 level proses penerapan makna kata cendol, bata dan juragan pada media sosial Kaskus, yaitu: (1) Level isi: cendol sebagai tanda reputasi positif, bata sebagai tanda reputasi negatif, dan juragan sebagai sapaan setara antar Kaskuser. (2) Level tindak tutur: Kaskuser menyebut cendol dan bata dengan kata saja, ikon saja, atau kata dan ikon bersamaan untuk mengungkapkan reputasi. Sapaan juragan digunakan hanya dengan penyebutan kata saja, tetapi sering disingkat gan atau agan. (3) Level episode: sistem reputasi dari vBull, Kaskuser memilih kata cendol dan bata, akhirnya secara menyeluruh kata cendol dan bata untuk penyebutan reputasi, dan muncullah ikon khusus cendol dan bata dalam Kaskus. Sapaan juragan diawali oleh salah satu Kaskuser, Kaskuser lain ikut menggunakan secara umum pada seluruh subforum dalam Kaskus, akhirnya sapaan juragan populer digunakan dunia maya secara umum. (4) Level hubungan (kontrak): Kaskuser diharuskan untuk memahami aturan main, posisi, potensi, dan batasan sebagai anggota komunitas dengan menggunakan cendol, bata, dan juragan pada Kaskus. (5) Level naskah hubungan (autobiografi): rangkaian episode seorang Kaskuser tadinya tidak mengenal, sampai terbiasa menggunakan istilah cendol dan bata untuk menyebut reputasi dan kata juragan untuk sapaan setara. (6) Level pola budaya: budaya Sunda memberikan pengaruh pada proses pemilihan kata cendol dan juragan. Kata bata dipilih karena mayoritas Kaskuser merupakan warga negara Indonesia yang mengenal bata sebagai benda keras berwarna merah.
Erni Nur Izzati - Personal Name
209000021 - Erni Nur Izzati
SKRIPSI IK
Skripsi PIK
Indonesia
Universitas Paramadina
2014
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...